Waspada, Ini 5 Bahaya Mengonsumsi Kacang Tanah Berlebihan, Nomor 3 Bikin Khawatir

Minggu, 06 Maret 2022 – 02:09 WIB
Kacang Tanah. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - HAMPIR semua orang menyukai kacang tanah. Kacang tanah bisa diolah dalam bentuk hidangan apa saja.

Misalnya selai kacang, kacang goreng, kacang rebus atau cookies kacang.

BACA JUGA: 10 Manfaat Ajaib Kacang Tanah, Nomor 2 Bikin Melongo

Namun, segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Mengonsumsi kacang tanah berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

BACA JUGA: 7 Manfaat Rutin Konsumsi Kacang Tanah Rebus, Nomor 2 Bikin Anda Tidak Percaya

Terlalu banyak konsumsi kacang bisa menyebabkan beberapa efek samping dari kandungan kalori dan lemak yang tinggi, racun dan antinutrisi.

Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Livestrong.

BACA JUGA: 6 Manfaat Kacang Tanah, Bisa Mengatasi Masalah Loyo Pria

1. Berkontribusi pada Penambahan Berat Badan

Salah satu kelemahan kacang tanah, terlepas dari kontribusinya terhadap kesehatan Anda secara keseluruhan adalah kandungan kalorinya yang tinggi.

Kalori bisa membuat perbedaan jika Anda mencoba untuk mengatur berat badan.

Satu porsi kacang tanah panggang 1 ons setara dengan sekitar segenggam atau 39 kacang mengandung 170 kalori.

2. Menghambat Penyerapan Mineral

Kacang tanah adalah sumber fosfor yang baik, dengan 113 miligram per ons.

Namun, fosfor dalam kacang tanah berada dalam bentuk penyimpanan yang disebut asam fitat atau fitat.

Fitat sering disebut sebagai antinutrisi, karena mereka mengikat mineral lain, mencegah kemampuan tubuh Anda untuk menggunakannya.

Saat Anda makan kacang, fitat mengikat nutrisi lain dan mengurangi penyerapannya.

Mineral yang paling rentan adalah zat besi, seng, kalsium dan mangan.

Selain itu, fitat mengurangi daya cerna protein dan seiring waktu, hal ini bisa menyebabkan kekurangan mineral, alergi, dan iritasi pada saluran usus.

Fitat bisa menyebabkan kekurangan mineral, terutama pada anak kecil atau orang dengan pola makan yang buruk.

3. Efek Samping Alergi Kacang Tanah

Kacang tanah adalah salah satu alergen yang paling umum dan bisa menyebabkan respons yang parah dan berpotensi mengancam jiwa.

Reaksi terhadap kacang tidak bisa diprediksi, bahkan dengan jumlah yang sangat kecil.

Ini hasil dari sistem kekebalan tubuh Anda yang mengidentifikasi protein kacang sebagai berbahaya dan memicu gejala.

Kontak kulit biasa biasanya tidak menimbulkan masalah kecuali area yang terkena menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda.

Kontaminasi silang yang tidak disengaja bisa terjadi sebagai akibat dari makanan yang terkena kacang tanah selama persiapan.

4. Terlalu Banyak Natrium

Banyak jenis kacang tanah yang ditambahkan garam dan penyedap yang mungkin berdampak pada tekanan darah Anda.

Misalnya, satu ons kacang valencia asin mengandung 219 miligram sodium.

USDA merekomendasikan Anda membatasi asupan natrium hingga 2.300 miligram setiap hari, yaitu 1 sendok teh.

Meskipun Anda membutuhkan natrium untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh Anda dan membantu kontraksi otot dan impuls saraf, terlalu banyak natrium bisa berdampak negatif pada kesehatan Anda.

The American Heart Association menjelaskan bahwa natrium ekstra dalam aliran darah Anda menarik air ke dalam pembuluh darah kamu.

Volume ekstra menghasilkan peningkatan tekanan darah, yang bisa memberikan beban ekstra pada jantung Anda.

5. Bahaya Kontaminasi Jamur

Aflatoksin adalah keluarga racun yang diproduksi oleh jamur tertentu yang ditemukan pada kacang tanah.

Jenis jamur ini berlimpah di daerah lembab yang hangat di dunia tempat kacang tanah ditanam, dipanen, dan disimpan.

Karena kacang tanah memiliki polong yang lembut, permeabel dan tumbuh di bawah tanah sebagai bagian dari sistem akar tanaman, kacang tanah berisiko mengalami kerusakan akibat kondisi suhu dan kelembapan.

Orang bisa terpapar aflatoksin dengan memakan kacang yang terinfeksi atau bahkan menghirup debu yang dihasilkan dari penanganannya.

Aflatoksin adalah karsinogen yang bisa meningkatkan risiko kanker hati jika kacang dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, menurut National Cancer Institute.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler