Waspada, Ini 5 Efek Samping Mengonsumsi Makanan Pedas Berlebihan

Rabu, 23 November 2022 – 05:38 WIB
Ilustrasi makanan pedas. Foto: nutraingredients-asia

jpnn.com, JAKARTA - BANYAK orang yang suka mengonsumsi makanan pedas. Hal ini karena mengonsumsi makanan pedas bisa memberi sensasi tersendiri.

Makanan pedas bisa berupa dendeng pedas, ayam balado, dan lainnya.

BACA JUGA: 3 Cara Jitu Meredakan Perut Panas Akibat Makanan Pedas

Mengonsumsi makanan pedas memang nikmat, tetapi berlebihan mengonsumsinya juga tidak baik.

Ada beberapa bahaya mengonsumsi makanan pedas yang tidak terduga untuk kesehatan.

BACA JUGA: 8 Makanan Sehat Ini Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Thehealthsite.com.

1. Memperparah Asam Lambung

Makanan pedas bisa memperburuk asam lambung dan tukak lambung.

BACA JUGA: Turunkan Hipertensi, Ini 4 Manfaat Menguntungkan Konsumsi Makanan Pedas

Jadi, jika Anda memperhatikan bahwa asam lambung kamu sedang beraksi, sebaiknya Anda mengurangi mengonsumsi cabai.

Tambahkan yoghurt dan krim asam ke piring Anda untuk menghilangkan rasa pedas dari cabai.

2. Menyebabkan Gerak Lepas

Saat cabai menyentuh usus Anda, itu bisa bertindak sebagai iritasi dan membuat semuanya bergerak.

Capsaicin dalam merica bisa berfungsi sebagai pencahar dan membuat Anda lari ke kamar mandi.

3. Iritasi Bibir Anda

Jika Anda secara tidak sengaja menyentuh mata Anda setelah menyentuh cabai, kamu akan tahu seberapa parah rasanya terbakar.

Lada adalah iritasi kulit yang bisa mengiritasi bibir Anda. Jadi, gunakan lip balm sebelum makan makanan panas untuk menciptakan penghalang pada bibir halus kamu.

4. Mengurangi Sensitivitas Selera

Makanan panas bisa menumpulkan kepekaan indera perasa Anda dari waktu ke waktu.

Jadi, pikirkan dua kali sebelum Anda menambahkan bubuk cabai merah ke makanan favorit kamu lain kali.

5. Membuat Anda Berkeringat

Menambahkan banyak cabai di piring Anda bisa membuat kamu berkeringat.

Capsaicin memanaskan tubuh Anda, itulah sebabnya kamu mungkin sering berkeringat.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler