jpnn.com, SURABAYA - Identitas komplotan maling motor bersenjata airsoft gun yang beraksi di Perumahan Prambanan, Desa Gelam, Candi, hingga kemarin (19/2) belum terungkap.
BACA JUGA : Ancaman Tembak di Tempat tak Mempan, Tiap Hari Ada Curanmor
BACA JUGA: Pelarian Dua Komplotan Curanmor Berakhir Seperti Ini, Satu Masih Buron
Namun, polisi terus bekerja keras memburunya. Masyarakat tentu berharap ada tindakan cepat dan tegas agar kawanan curanmor itu tidak makin meresahkan.
BACA JUGA: Beuhh, Pelaku Curanmor Uji Nyali Curi Motor Tentara
''Belum ada titik terang,'' ujar Kanitreskrim Polsek Candi Iptu Isbahar Buamona kepada Jawa Pos.
BACA JUGA : Pelaku Curanmor Makin Girang Setelah Suramadu Digratiskan
BACA JUGA: Astaga! Anang Menangis Histeris Cium Kaki Korbannya
Isbahar dan personelnya sudah mendatangi lokasi kejadian. Petugas datang untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasilnya, ditemukan beberapa barang bukti meski tidak terlalu kuat. Menurut Isbahar, pihaknya menemukan sejumlah barang yang diduga milik pelaku. Antara lain, sandal jepit dan jam tangan. Ada pula sebuah gotri.
''Korban dan pelaku sempat berduel,'' jelasnya.
BACA JUGA : Bawa Senpira, Pelaku Curanmor dan Pembobol Rumah Ditembak
Mantan Kanitreskrim Polsek Jabon tersebut mengatakan, pola identifikasi lain juga sudah dilakukan. Dia dan jajarannya mencari CCTV di sekitar lokasi.
Harapannya, pelaku yang beraksi terekam kamera. ''Jadi, ciri-cirinya bisa jelas,'' ucapnya. Namun, sejauh ini identitasnya masih gelap.
Isbahar tidak mendapati rumah atau bangunan yang memasang CCTV. ''Masih diupayakan terus,'' ujar polisi dengan dua balok di pundak itu.
Dia memperlebar area pencarian CCTV ke jalur yang diduga sebagai pelarian. Menurut para saksi, motor jenis matik warna merah yang ditumpangi pelaku kabur ke barat atau menuju Jalan Raya Candi. ''Mohon bersabar dan doanya,'' ungkapnya.
Kasatreskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris menjelaskan, perkara di Gelam tersebut masih menjadi wewenang polsek.
Meski demikian, jajarannya tidak tinggal diam. Dia membentuk tim gabungan yang terdiri atas personel unit resmob dan unit pidum.
Harris memastikan senjata yang dibawa pelaku berjenis airsoft gun bukan airgun. ''Model amunisi senjatanya didorong dengan pegas,'' katanya.
Harris mengungkapan, senjata jenis tersebut tidak sulit didapat. Di pasaran, senjata itu dijual bebas. Padahal, berdasar peraturan, pembeli harus mengurus izin setelah mendapatkannya ke polda setempat.
''Harus melalui prosedur untuk membawanya,'' ucapnya.
Dia belum bisa memastikan airsoft gun yang dibawa pelaku dibeli dengan cara resmi atau ilegal. Yang pasti, perbuatan pelaku bisa dikenai tindak pidana.
''Kasus pencuriannya baru percobaan. Motor yang diincar belum dibawa karena pelaku lebih dulu tepergok. Namun, pelaku menyerang korban dengan senjata itu,'' jelasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bandit curanmor di Kota Delta semakin nekat. Pada Senin dini hari (18/2) komplotan alap-alap motor beraksi di Perumahan Prambanan.
Tetapi, aksi mereka diketahui Yusuf, pemilik rumah yang menjadi sasasan. Lelaki yang tinggal di blok D-10 itu kontan saja berteriak.
Nah, teriakan tersebut didengar Mesari dan Yanuar. Bapak-anak itu spontan berusaha menghadang dua pelaku yang berniat kabur.
Nahas, komplotan bandit yang gagal mencuri tersebut ternyata membawa airsoft gun. Mesari ditembak. Gotri pun bersarang di dagunya. Pria 53 tahun itu terluka dan harus dirawat di RSUD Sidoarjo. (edi/c20/hud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancaman Tembak di Tempat tak Mempan, Tiap Hari Ada Curanmor
Redaktur & Reporter : Natalia