Waspada, Suka Tidur Berlebihan, 5 Bahaya Ini Siap Menanti Anda

Selasa, 28 Desember 2021 – 06:46 WIB
Tidur. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - TIDUR tentu saja merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang.

Kita semua membutuhkan tidur agar energi bisa terkumpul lagi, menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan daya ingat.

BACA JUGA: 4 Penyebab Anda Kerap Tidur Berlebihan

Tidur memang baik, tetapi banyak orang yang suka tidur berlebihan di akhir minggu.

Padahal, tidur berlebihan itu sendiri sebenarnya justru berbahaya untuk tubuh.

BACA JUGA: Sulit Tidur Nyenyak, 3 Vitamin Ajaib Ini Bakal Membuat Anda Bahagia

Tidak percaya? Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Thehealthsite.

1. Bisa merusak fungsi otak Anda

BACA JUGA: Jangan Tidur Berlebihan, Ini 4 Bahayanya

Dikatakan tidur malam yang baik membantu kita mengingat apa yang telah kita pelajari malam sebelumnya.

Namun, melakukannya secara berlebihan juga bukan cara yang tepat karena bisa menjadi bumerang.

Terlalu banyak tidur selama lebih dari 8 jam berdampak langsung pada kemampuan kognitif Anda.

Para peneliti telah menghubungkan tidur berlebihan dengan penurunan fungsi otak.

2. Memengaruhi memori Anda

Tidur mungkin adalah tonik memori terbaik. Kurang tidur dan terlalu banyak tidur cenderung memiliki dampak yang sama pada retensi memori Anda.

Sebuah studi 2011 pada warga senior Tiongkok menemukan terlalu banyak tidur bisa merusak ingatan Anda seperti halnya kurang tidur.

3. Meningkatkan risiko Alzheimer

Risiko penyakit neurodegeneratif seperti demensia meningkat dengan tidur berlebihan. Ini sangat berbahaya bagi orang yang memiliki risiko Alzheimer.

4. Memperburuk depresi

Gangguan mood bisa diperparah dengan tidur yang berlebihan.

Studi menunjukkan korelasi positif antara depresi terus-menerus dan tidur berlebihan.

Ini juga bisa meningkatkan risiko genetik Anda mewarisi gangguan depresi.

5. Memperburuk peradangan

Sebuah penelitian di Finlandia menyimpulkan tidur berlebihan selama sepuluh jam bisa menyebabkan kecenderungan inflamasi tingkat rendah dalam tubuh.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler