Waspadai 1.000 Titik Longsor

Sabtu, 26 September 2009 – 09:08 WIB
Menhut MS Kaban. Foto: Internet/iisd.ca.
MEDAN - Sebagaimana ramai diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang mencapai ketinggian hingga dua meter, baru-baru lalu telah menghancurkan sejumlah desa di kawasan SumutDesa-desa yang terkena dampak tersebut antara lain adalah Desa Rantau Panjang, Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, Saleh Baru, Tagilang, serta Desa Manuncang, di daerah Madina.

Di kawasan itu, rumah-rumah dan areal pertanian hancur

BACA JUGA: Pengacara KPK Tuding Kepolisian Berbohong

Selain itu, bencana tersebut juga diberitakan setidaknya telah merenggut nyawa 9 (sembilan) orang serta dua warga yang masih dilaporkan hilang
Kini, ancaman tanah longsor pun siap menimpa kawasan tersebut, dengan lokasi rawan mencapai hampir 1.000 titik ancaman.

Hal itu antara lain diungkapkan oleh Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban, saat dijumpai di ruang VIP Bandara Polonia, Medan, Jumat (25) kemarin

BACA JUGA: Arus Balik Membawa Berkah

Tekait hal itu, Kaban pun berharap Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat khususnya, agar segera dapat turun tangan mengantisipasi ancaman longsor dengan membuat bronjong-bronjong.

"Jika curah hujan tinggi, tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi lagi longsor yang lebih besar
Di kawasan itu (daerah Muara Batang Gadis, Red), terdeteksi mendekati 1.000 titik longsor yang melanda enam desa di Madina," kata MS Kaban pula

BACA JUGA: KPK Ingin Orang Dalam Jadi Plt Pimpinan

"Kita perlu tetap waspada, karena faktanya banyak ditemukan titik longsor di hulu Taman Nasional Batang Gadis," ujarnya menambahkan.

Lebih jauh, Kaban pun mengatakan bahwa ada ditemukan kayu bekas tebangan lama yang dihanyutkan banjir bandang sebelumnyaSementara itu katanya, tanah-tanah yang longsor juga membawa kayu gelondongan ke sungai"Kayu yang dibawa longsor itu bukan karena tebangan baru, dan tidak ada bekas gergajianKayu ini dapat dimanfaatkan untuk relokasi di desa itu dan izinnya kayu lokal.

Sementara itu pula, guna mengetahui ada atau tidaknya faktor pembalakan liar dalam musibah banjir bandang di Madina, Kapolda Sumut Irjen Pol Badrodin Haiti, saat ini telah memerintahkan anak buahnya melakukan penyelidikan"Hasil sementara yang ditemukan di lokasi, ada temuan areal bekas hutanTemuan ini masih diselidiki," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Baharudin Djafar, mewakili Kapolda memberi keterangan kepada wartawan.

Didesak soal adanya kabar pengalihan lahan hutan, khususnya di hulu Sungai Batang Gadis, Madina, sebagai salah satu faktor yang mendorong terjadinya bencana itu, Badrodin mengaku belum mau memastikan"Sejauh ini kita masih melakukan penyelidikanMasalah adanya dugaan karena pengalihan HPH dari perusahaan lama ke perusahaan baru, belum dilaporkan anggota pada kita," tegasnya(mag-2/rud/ila/ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengadilan Tipikor Dipusatkan di Ibukota Provinsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler