TOKYO - Jepang agaknya tak ingin mimpi buruk krisis nuklir akibat gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu terus terulangPemerintah Negeri Sakura itu memutuskan untuk menutup sementara (PLTN) Hamaoka, barat daya Tokyo, kemarin (9/5)
BACA JUGA: Demo Blokir Kantor Pemerintah, Aparat Tembaki Membabi Buta
Langkah itu diambil setelah muncul prediksi bahwa akan terjadi gempa dan tsunami skala besar kembali dalam waktu dekat.Chubu Electric Power Co
BACA JUGA: Longsor Kubur Puluhan Pekerja
"Kami memutuskan menghentikan sementara operasional reaktor 4 dan 5 sekaligus menunda dimulainya pengoperasian reaktor 3," terang Presiden Chubu Electric Akihisa Mizuona."Kami sadar bahwa permintaan perdana menteri sangat serius," tambahnya
BACA JUGA: AS Minta Akses ke Tiga Janda Osama
Dia juga berjanji akan memberlakukan prosedur yang ketat untuk menghadapi ancaman tsunami dan menjelaskan semua langkah kepada masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan publik.Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Naoto Kan meminta agar PLTN yang berada di dekat lempeng tektonik rawan gempa tersebut ditutupPara ahli gempa vulkanis sejak lama telah memperingatkan bahwa gempa berkekuatan besar akan terjadi di wilayah Tokai, sebelah barat daya TokyoDi kawasan itu, PLTN Hamaoka beradaLokasinya hanya berjarak 200 kilometer dari Tokyo.
PLTN Hamaoka sebetulnya memiliki lima reaktorTapi, saat ini hanya dua yang beroperasi, yakni reactor nomor 4 dan 5Sedangkan reaktor nomor 1 dan 2 yang dibangun pada 1970-an telah dihentikan operasionalnya pada 2009Sementara itu, reaktor nomor 3 sedang dalam perawatan.
PLTN tersebut menyediakan 12 persen listrik suplai dari Chubu ElectricPerusahaan tersebut melayani sejumlah raksasa industri Jepang, termasuk berbagai pabrik otomotif milik Toyota.
Pemerintah Jepang memerintahkan penutupan PLTN Hamaoka setelah mengevaluasi kemampuan 54 reaktor nuklir di negaranya dalam menghadapi gempa dan tsunamiPara ahli menyatakan, ada kemungkinan gempa dengan kekuatan lebih dari 8,0 skala Richter (SR) terjadi dalam 30 tahun ke depan(AFP/AP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekjen NATO Yakin Kadhafi Segera Jatuh
Redaktur : Tim Redaksi