Waspadai Jika Bayi Menguning Lebih dari Dua Minggu

Minggu, 07 Februari 2010 – 06:17 WIB
Dr Jeyaraj Prema Raj, direktur pusat transplantasi liver RS Mount Elizabeth, Singapura, bersama tim transplan hati "Soetomo". Dan Ramdan - (foto anggun/Nyata)

Jangan sepelekan bayi yang menguning sesaat setelah lahirBisa jadi, itu pertanda kelainan atresia bilieri

BACA JUGA: Jangan Takut Donor, Liver Bisa Cepat Utuh Lagi

Sebab, jika itu benar, orang tua hanya punya waktu dua bulan untuk menyelamatkannya dari kerusakan hati
Bagaimana mengenalinya" Dan mengapa bayi dengan kelainan ini perutnya membesar"

-------------------------- ---------
Titin Ratna dan Nany Wijaya
---------------------- -------------

Melihat fisiknya, orang pasti mengira Ramdan Aldil berumur dua setengah tahun

BACA JUGA: Ayah Jadi Guru, Tak Cukup Uang Beli Albumin

Padahal, umurnya sudah tiga setengah tahun
Lambatnya pertumbuhan bocah Trenggalek, penderita kelainan bawaan atresia bilieri, ini terlihat semakin nyata kalau yang diperhatikan adalah gerak dan bicaranya.

Di usianya yang sekarang, anak laki-laki satu-satunya pasangan guru negeri di kabupaten di selatan Jawa Timur itu ternyata belum bisa berjalan

BACA JUGA: Tanpa Diterangkan, Masuk Langsung Kerjakan Soal

Dia hanya bisa berdiri sambil berpeganganTetapi, dia bisa merangkak dengan gesit ke sekeliling ruang tamu rumahnya yang cukup luas di Desa Gandusari, Kecamatan Gandusari, Trenggalek.

Untuk berbicara pun, Ramdan masih seperti bocah berumur satu tahun karena dia hanya bisa mengucapkan kata-kata pendek dan sederhanaMisalnya, memanggil bapak dan ibunyaSelebihnya, dia hanya bisa mengucapkan "ah..ah" sambil menunjuk apa yang dia kehendakiTetapi, kalau orang tuanya membicarakan kelemahannya di dekatnya, Ramdan langsung bereaksi dengan menepuk orang tuanyaTampaknya, dia ingin menyatakan keberatannya.

Selambat-lambat nya pertumbuhan Ramdan sekarang, bagi para dokter yang merawatnya di RSUD dr Soetomo Surabaya, anak bungsu dari tiga bersaudara ini sudah menunjukkan perkembangan yang luar biasaSebab, sebelum limpanya yang membesar sampai 20 kali dari ukuran normal itu dibuang, untuk duduk pun dia kesulitan.

Pertumbuhan anak-anak dengan atresia bilieri, baik fisik maupun inteligensi, memang relatif lebih lambatIni karena livernya tidak berfungsiMengapa tidak berfungsi, karena organ terbesar itu mengalami kerusakan berat, mengerut dan kemudian mengerasDalam istilah medis, kondisi liver yang seperti itu disebut sirosisKerusakan itu menyebabkan sel-sel dan organ-organ penting dalam tubuh tidak mendapatkan suplai makanan dan oksigen sebanyak yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang

Seperti diketahui, liver bertugas mengolah asam amino menjadi albumin (protein dalam darah)Organ ini juga punya kewajiban mengolah gula menjadi glikogen, yang bisa disimpan sebagai cadangan tenaga, serta mengubah lemak menjadi asam lemakSaat tubuh atau pikiran beraktivitas, asam lemak inilah "bahan bakar"-nya atau yang biasa kita kenal sebagai kalori.

Peran penting lain dari liver adalah memecah dan mengolah berbagai mineral dan vitamin, membersihkan darah dari racun dan limbah-limbah tubuh yang membahayakan, serta membekali darah baru dengan segala kebutuhannyaDarah yang sudah bersih dan sarat makanan itu lantas diberangkatkan ke jantung untuk ditambahi oksigen dari paru-paru, dan siap dikirimkan ke seluruh tubuh

Begitu banyak fungsi penting yang dipegang liver, sehingga bisa dibayangkan apa yang terjadi pada tubuh kita ketika organ penting itu tak berfungsiSalah satunya, darah menjadi sangat cair karena albumin yang ada tidak cukup untuk mempertahankan kekentalannyaSaking cairnya, airnya merembes keluar dari pembuluh darah dan menumpuk di rongga perut

Itulah yang menyebabkan perut Ramdan membesar, selain karena pembesaran limpanya (dulu, sebelum dibuang)Perut yang membesar karena cairan itu disebut dengan ascitesKarena itu, Ramdan selama ini juga harus minum obat yang berfungsi mendorong cairan di perutnya agar keluar melalui saluran kencingKalau tidak begitu, penumpukan cairan akan menekan pembuluh-pembuluh darah di dinding perutPerhatikan, pada penderita gangguan liver parah yang sudah ascites, pembuluh-pembuluh darah halus di dinding perutnya akan tampak seperti kaki yang varises (spider veins).

Selain itu, tubuh kekurangan darah dan kekurangan oksigen (hipoksia)Hipoksia yang terlalu lama akan merusak saraf-saraf tepi, kulit, usus, dan akhirnya otakSalah satu bukti adanya hipoksia yang menahun pada Ramdan adalah ujung-ujung jarinya yang membesar hingga menyerupai pentunganPada anak atresia bilieri, kerusakan sistemik seperti itu sangat sulit dihindariKecuali penanganannya sangat dini, yakni sebelum bayi berumur dua bulanIni bukan syarat yang mudah untuk dipenuhi.

Banyak faktor yang menyebabkan mayoritas bayi dengan kelainan ini terlambat penanganannyaKarena itu, seperti pada Ramdan, ketika ketahuan penyakitnya, liver dan limpa bayi sudah keburu rusakNamun, yang ditangani sebelum dua bulan pun, contohnya Bilqis, tidak menjamin kerusakan liver bisa ditunda.
Karena itu, ada baiknya para orang tua mengetahui perbedaan bayi kuning karena fungsi saluran empedu belum sempurna, dengan yang memang karena tidak ada saluran empedu

Jika kuningnya bayi yang baru lahir itu berkurang setelah seminggu dan menghilang sama sekali dalam dua atau tiga minggu, orang tua tak perlu khawatirTetapi, kalau pada minggu kedua kuningnya semakin parah, bayi perlu segera dibawa ke rumah sakit yang peralatan diagnosisnya lebih lengkap, atau ke dokter spesialis liver anakSebab, bayi itu sudah memerlukan pemeriksaan kadar bilirubin di darah, urine (kencing), dan kotorannyaTahap berikutnya adalah pemeriksaan liver dengan ultrasonografi (USG)

Billirubin adalah pigmen (zat warna) cairan empeduJangan ragu meminta dokter melakukan pemeriksaan itu bila warna kencing bayi makin hari makin mendekati warna teh (kecokelatan), sementara warna kotoran (BAB atau air besar)-nya semakin pucat atau abu-abuSemakin cokelatnya warna kencing bayi menunjukkan semakin banyaknya bilirubin yang tumpah ke urineSedangkan kotoran (BAB) yang makin pucat, membuktikan makin sedikitnya cairan empedu yang ke ususPadahal, cairan empedu larinya harus ke usus, bukan ke kencing.

Dan, begitu dokter "berdasarkan hasil lab, pemeriksaan fisik dan USG" memastikan adanya atresia bilieri, segera bicarakan, siapa yang pantas jadi donorPatokan sederhana untuk memilih donor "sebelum dokter" adalah, liver harus sehat, umur tak lebih dari 50 tahun, tidak mengidap hepatitis B/C atau penyakit lain yang menularnya lewat darah, dan tidak terkena kanker ganas (mudah menyebar)Selain itu, darahnya sejenis dengan si bayi, atau setidaknya bergolongan OKecuali si bayi berdarah AB, karena golongan darah ini bisa menerima darah dan liver golongan apa saja.

Setelah itu, segera konsultasikan bayi dan calon donor ke pusat transplantasi liver yang adaUntuk Indonesia, bisa ke RSUP dr Kariadi Semarang atau RSUD dr Soetomo SurabayaDengan bantuan tim transplan liver Singapura, "Kariadi" sudah pernah melakukan penggantian hati dua kali pada dua balita atresia bilieriSedangkan tim "Soetomo" baru memulainya Maret mendatang, dengan dukungan tim terbaik Oriental Organ Transplant (OOTC) Tianjin, TiongkokIni adalah pusat transplantasi liver terbesar di dunia

Seperti diberitakan harian ini, tim transplan liver anak di center ini bahkan sukses mencangkok hati bayi berumur lima bulan, tujuh bulan, dan satu tahunUntuk anak berusia di atas itu, mereka sudah puluhan kali melakukannya dan suksesMereka hidup sehat hingga sekarangDonor yang digunakan untuk bocah-bocah yang kebanyakan atresia bilieri itu bervariasiAda yang dari ibunya, bapaknya, keluarga dekatnya, tetapi ada juga yang menggunakan donor cadaverBiasanya ini dilakukan karena liver orang tuanya tidak layakAngka hepatitis B dan C di sana sangat tinggi.

Sedangkan untuk pasien dewasa "dengan donor hidup maupun cadaver", tim dokter di OOTC sudah mengerjakan ribuan kasus dan suksesSalah satunya mantan CEO Jawa Pos yang kini menjadi Dirut PLN, Dahlan Iskan.Untuk bisa menolong lebih banyak penderita kerusakan hati tahap akhir (end stage), baik anak-anak maupun dewasa, tim transplan liver "Soetomo" mempersiapkan diri dengan sangat serius

Terbukti, selain ke Tianjin, mereka belajar tentang transplantasi hati kepada salah seorang ahli transplantasi terbaik Singapura, Dr Jeyaraj Prema RajKonsultan dan direktur pusat transplantasi liver RS Mount Elizabeth.

Selain Dahlan Iskan "yang akrab dipanggil Pak Dahlan, Prema Raj inilah yang paling banyak mendorong tim transplan hati "Soetomo" agar berani memulai langkah konkretnya"Saya berani mendorong mereka karena menurut saya, mereka adalah tim yang kuat dan masing-masing sudah sangat ahli di bidangnya," kata Prema yang tahun lalu dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Surabaya, kepada Jawa Pos.

Penilaian itu diberikan Prema setelah berdiskusi panjang dengan sembilan dokter ahli dari "Soetomo", saat mereka berkunjung ke Singapura akhir bulan lalu, sepulang dari TianjinMeski sudah berpengalaman di bidang transplantasi liver belasan tahun, namun karena keterbatasan donor, jumlah kasus transplantasi yang pernah ditangani Prema belum bisa dibandingkan dengan yang pernah dikerjakan tim OOTC

Apalagi, "Di sini tidak boleh ada komplikasi post-transplant yang membahayakan donor maupun resipien (pasien yang menerima organ dari donor, Red)Sebab, donor di sini umumnya kan hidupBegitu ada komplikasi serius, habis kami," kata ahli bedah yang kiblat transplantasinya lebih banyak ke Jepang dan Inggris itu.
Karena itu, tahap operasi dan penanganan post (pasca) transplantasi yang diajarkan Prema tidak banyak melampaui teoriSama dengan yang dilakukan para ahli di

Singapura, Jepang, AS, Inggris, Australia, dan negara-negara di EropaApakah ini berarti mereka ketinggalan zaman? Sama sekali tidakTeknik transplantasi yang dilakukan Prema dan para dokter di negara-negara tersebut juga sangat majuHanya, bentuk kemajuannya berbeda dengan yang dicapai tim transplan di Tiongkok.

Mengapa" Pasien di Tiongkok yang butuh transplan jauh lebih banyakKetersediaan donornya juga lumayanKarena itu, tim Tiongkok boleh dibilang memiliki kesempatan dan tuntutan lebih besar daripada rekannya yang ada di negara lain.  Tim "Soetomo" beruntung karena punya kesempatan berkonsultasi langsung dengan ahli-ahli terbaik dari Tianjin dan SingapuraDan, itu mereka lakukan sampai sekarang dengan sangat intensif, terutama yang menyangkut RamdanKedua tim tersebut akan datang secara bergantian untuk mem-back up pelaksanaan transplantasi liver di RSUD dr Soetomo Surabaya.- (habis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Operasi Tersulit ketika Liver Melekat ke Dinding Perut


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler