jpnn.com, SUBANG - Dugaan penipuan terkait kabar penerimaan CPNS dari jalur honorer kategori dua (K2) terindikasi terjadi di Kabupaten Subang, Jabar.
Menyikapi hal tersebut, pihak Pemkab Subang menyebar surat edaran, mengingatkan agar para honorer tidak gampang percaya oknum yang mengaku-ngaku bisa mengurus pengangkatan jadi CPNS.
BACA JUGA: Aris Mengaku Punya Kenalan di PT KAI, Raup Puluhan Juta
Sekretaris BKPSDM Subang, Suprayogi mengatakan, sejauh ini belum ada regulasi atau ketentuan penerimaan CPNS dari honorer K2.
Dia mengaku sudah menyebar surat edaran ke setiap OPD hingga kantor kecamatan. Surat tersebut berisi peringatan bagi warga terhadap oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menjanjikan bisa menjadikan honorer menjadi CPNS.
BACA JUGA: Menang Gugatan, Honorer K2 Berpeluang Diangkat jadi CPNS
“Surat edaran tersebut ditempel di kantor kecamatan dan OPD,” tandasnya.
Di kesempatan yang sama Kasubid Informasi dan Pengadaan BKPSDM Subang, Hasan Sahroni mengatakan, surat edaran yang disebar juga dilengkapi informasi bahwa hingga saat ini tidak ada pengangkatan CPNS dari honorer K2.
BACA JUGA: Gagah Banget Pakai Baju PNS, Supriadi Ternyata Jahat Sekali
Informasi penerimaan CPNS yang beredar di masyarakat dipastikan merupakan berita bohong alias hoaks.
Hasan memastikan, hingga saat ini BKPSDM belum menerima informasi mengenai adanya pengangkatan CPNS dari ketegori 2.
“Sampai saat ini juklak dan juknisnya saja belum ada. Maka dari itu masyarakat jangan mempercayai kabar-kabar yang belum jelas," jelas Hasan.
Hal yang sama diungkapkan Koordinator Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Subang, Rudhi SPd.I, kemarin (24/11).
Menurut Rudhi, jika ada oknum yang menjanjikan itu, honorer diminta tidak langsung percaya.
“Tidak ada yang bisa menjanjikan bahwa K2 bisa diangkat PNS dalam kondisi seperti ini (belum ada aturan, red). Baik pemerintah maupun forum kami pun tak bisa menjanjikan pengangkatan,” kata Rudhi SPd.I kepada Pasundan Ekspres (Jawa Pos Group). (ygo/ysp/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-Hati Beli Rumah Syariah, Jangan Sampai Seperti Ini
Redaktur & Reporter : Soetomo