jpnn.com, JAKARTA - Binomo akhir-akhir ini memang sering mendapat perhatian besar dari para penggunanya.
Meskipun demikian, beragam kasus juga muncul belakangan ini. Tidak hanya dari Binomo, tetapi juga robot trading abal-abal.
BACA JUGA: Polisi Peringatkan Penerima Uang Indra Kenz & Doni Salmanan, Tegas!
Baru-baru ini, kasus investasi bodong menjerat influencer aplikasi trading ilegal Binomo Indra Kenz yang merugikan 14 korban.
Karena itu, hal ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat.
BACA JUGA: Polri Sudah Pegang Data Penerima Aliran Dana Penipuan Indra Kenz, Siap-siap
Masyarakat harus ekstra berhati-hati dalam menyikapi tawaran investasi yang menggiurkan tersebut.
Ada sejumlah tips agar kalian tidak terjebak aplikasi Binomo atau robot trading ilegal.
BACA JUGA: LPSK Buka-bukaan soal Kemungkinan Korban Binomo dan Quotex Terima Ganti Rugi
Pengamat keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, yang pertama cek adalah sisi legalitas.
Apakah penawaran Binomo, robot trading, atau investasi lain sudah mendapatkan izin dari regulator terkait atau belum.
Sebab, penyelenggara investasi yang mengumpulkan dan mengelola dana masyarakat harus mendapatkan izin khusus dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bappebti.
"Kalau dikatakan izinnya sedang diurus, ya lebih baik tidak bergabung sampai izinnya benar keluar," ungkap Ariston kepada JPNN.com, Minggu (13/3).
Menurut Ariston, hal tersebut biasanya sudah memfilter banyak investasi bodong.
Semua investasi bodong yang terungkap saat ini terbukti tidak mendapatkan izin dari regulator terkait.
Secara logis, penipu tidak akan mengekspos dirinya ke aparat hukum atau regulator.
Kedua, cek proses investasi yang ditawarkan.
''Bagaimana cara mendapatkan imbal hasil yang dijanjikan. Masuk akal atau tidak,'' ujarnya.
Aristo melanjutkan, biasanya yang menjanjikan imbal hasil pasti untung sekian persen per hari itu hanya gimmick untuk menarik investor.
''Prinsip investasi itu high return high risk," ungkap Ariston.
Dia mengungkapkan, penawaran imbal hasil tinggi tanpa risiko bisa dipastikan investasi dengan skema ponzi.
Skema ponzi ini memberikan imbal hasil ke anggotanya dari dana segar investor yang baru masuk bukan dari pengelolaan investasi.
Sementara itu, jika menguntungkan, investasi robot trading itu mengapa harus ditawarkan kepada banyak orang.
"Padahal, itu adalah strategi trading yang menjadi rahasia. Kalau strategi banyak digunakan orang lain, biasanya strategi tersebut tidak berjalan lagi dengan baik di pasar," tegas Ariston.
Ariston mengimbau masyarakat agar selalu memperhatikan broker di mana robot trading itu dipakai.
Apakah broker tersebut sudah mendapatkan izin dari regulator terkait atau tidak.
Prinsipnya, broker yang tidak berizin atau abal-abal menjadi tanda investasi ini bodong. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilik Investasi Bodong Ini Akhirnya Ditangkap, Ternyata Sembunyi di Desa Dambalo
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Wenti Ayu