jpnn.com - ARGENTINA sepertinya sudah memprediksi apa kira-kira strategi yang dipakai Louis Van Gaal saat kedua tim bentrok di babak semifinal dini hari nanti.
Belajar dari kekalahan telak juara bertahan Spanyol di babak penyisihan grup, Van Gaal sepertinya akan kembali memakai strategi yang sama dengan menumpuk lima pemain di lini belakang, dan menaruh tiga pemain di depan yang selalu siap ketika kesempatan untuk menyerang datang.
BACA JUGA: Agen Sanchez Menghadap Arsenal
Tak heran, Javier Mascherano sampai meminta rekan setimnya untuk memberikan penjagaan ekstra kepada trisula milik De Oranje, Robin Van Persie, Wesley Sneijder, dan yang paling berbahaya, Arjen Robben.
“Kami tahu jika kami akan bermain menghadapi salah satu tim terbaik untuk urusan serangan balik. Itu karena mereka memiliki para pemain yang cepat di depan,” kata Mascherano seperti dilansir dari situs resmi FIFA.
BACA JUGA: Modal Dari Monumental
“Jadi kami harus sangat waspada dan tak memberi mereka kesempatan untuk melakukan serangan balik, harus selalu berada di posisi yang tepat, dan tidak kehilangan bola dengan mudah di area di mana sangat beresiko,” imbuhnya.
Beruntung, bek sayap Marcos Rojo sudah bisa kembali bermain setelah absen akibat akumulasi kartu di laga lawan Belgia. Rojo diharapkan bisa meredam kecepatan Robben yang kerap menyisir sisi kiri pertahanan lawan dan memberikan umpan-umpan matang ke tengah ataupun melepaskan tembakan sendiri.
BACA JUGA: Brasil Samai Rekor Buruk Zaire dan Haiti
Kehadiran Rojo sedikit memberi rasa aman buat lini belakang Tim Tango. Efeknya, lini depan bisa fokus seratus persen untuk melancarkan serangan. Terlebih, Albiceleste saat ini sudah tak lagi terlalu bergantung kepada Lionel Messi untuk urusan mencetak gol. Hadirnya Gonzalo Higuain yang memecah kebuntuan di laga lawan Belgia menjadi buktinya.
Sayang, Argentina tak akan diperkuat Angel Di Maria, sosok penting dalam dua kemenangan terakhir Messi dkk. Gelandang Real Madrid itu yang mencetak gol semata wayang ke gawang Swiss di babak 16 besar, serta memberi umpan matang yang berujung gol Higuain ke gawang Belgia.
Tapi tanpa Di Maria sekalipun, kiper Belanda, Jesper Cillessen tetap melihat Tim Tango sebagai lawan yang sulit dikalahkan. “Ia (Di Maria) adalah pemain yang bagus, tapi kami melihat tim secara keseluruhan, bukan satu pemain saja,” ujar Cillesen.
“Kita lihat nanti bagaimana Argentina bermain tanpa Di Maria. Yang jelas kami akan fokus dengan strategi kami sendiri untuk mengalahkan mereka,” tandas Cillesen. Yang pasti, kemenangan atas Argentina dinihari nanti akan semakin mendekatkan ambisi Belanda untuk merebut gelar juara dunia pertama dalam sejarah.
Selain itu juga sebagai pembalasan dendam atas kekalahan mereka di final 1978. “Ini akan jadi pembalasan dendam yang manis jika kami bisa menang Piala Dunia. Tapi kami masih harus berjuang, ini belum final, masih semifinal,” pungkas Cillesen. (dim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Low Sampaikan Empati Pada Brasil
Redaktur : Tim Redaksi