Anda pasti pernah merasa belanja terlalu banyak dari yang dibutuhkan setelah pulang dari supermarket.
Atau mungkin pengeluaran untuk belanja di supermarket akhir-akhir ini meningkat, tapi untuk barang-barang yang memang diperlukan?
BACA JUGA: Muslim di Australia Ini Pernah Terlibat Narkoba, Kini Membantu Memulihkan Para Pecandu
Ada sejumlah taktik yang digunakan oleh supermarket untuk membuat Anda lebih banyak berbelanja tanpa disadari.
Banyak supermarket, termasuk di Australia, yang menghabiskan waktu untuk memikirkan strategi pemasaran serta penataan barang-barang agar konsumen mengeluarkan lebih banyak uang.
BACA JUGA: Pembatasan Penjualan Alkohol di Sebuah Kota di Australia Jadi Ramai Dibicarakan
Inilah taktik yang mereka lakukan dan perlu Anda waspadai. Di balik penataan supermarket
Direktur editorial CHOICE di Australia, Margaret Rafferty mengatakan, produk segar seperti sayuran dan buah-buahan selalu diletakkan di bagian terdepan.
BACA JUGA: Australia Pelajari Industri Budidaya Rumput Laut di Sulawesi Selatan karena Dinilai Lebih Maju
Ada alasan mengapa hal ini dilakukan menurut para peneliti.
"Menurut para peneliti, hijau selaras dengan kesegaran dan kesehatan serta kemampuan untuk bertahan hidup," katanya.
"Jadi kita mengambil sayuran dan buah-buahan saat mulai belanja agar tidak terlalu merasa bersalah saat mengambil makanan yang tidak terlalu baik untuk kesehatan dengan harga yang lebih mahal."
Menurutnya, setelah mengambil sayuran dan buah-buahan, kita seolah mengizinkan diri membeli biskuit atau permen.
Tak hanya itu, sayuran dan buah-buahan juga ditata supaya terlihat pasar tradisional untuk membangun kepercayaan terhadap konsumen.Membuat Anda lebih lama berbelanja
Tapi mengapa telur tidak diletakkan dekat sayuran dan buah-buahan?
Memisahkan letak kebutuhan bahan pangan sehari-hari dengan saling berjauhan merupakan sebuah taktik cerdas supaya Anda bisa melihat barang yang lainnya.
"Dengan memisahkan roti, susu, dan telur di tengah, supermarket ingin menggoda dan membuat kita lebih lama [berbelanja]," ujar Margaret.
"Dari penelitian menggunakan MRI yang melihat isi otak kita, biasanya kita menjadi lelah untuk memilih barang-barang setelah 23 menit," tambahnya.
"Keputusan kita bermula dari benar-benar dipikir, kemudian menjadi lebih impulsif, hingga akhirnya mengambil keputusan berdasarkan perasaan."
Biasanya setelah 40 menit kita cenderung menyerah dan langsung mengambil keputusan.Waspada dengan diskon dan penawaran lainnya
Profesor Billy Sung, peneliti psikologi konsumen dari Curtin University di Perth mengatakan tulisan dengan warna merah menyala atau kuning biasanya menarik perhatian, karena itu biasanya dipakai untuk diskon atau penawaran.
"Jadi di dalam otak kita mengatakan, 'jika saya mencari diskon, saya akan melihat yang menggunakan warna merah'," ujarnya.
Atau sebaliknya saat Anda melihat warna-warna ini, Anda ingin melihat apa yang sedang lebih murah, meski belum tentu memerlukannya.
Pemahaman atas taktik pemasaran seperti ini akan membantu kita agar lebih berhati-hati saat mengambil keputusan.Apakah belanja online lebih baik?
Mungkin Anda mengira bisa menghemat uang dengan belanja mingguan secara online, tetapi penelitian menunjukkan belum tentu.
"Banyak penelitian sedang dilakukan pada apa yang mereka sebut dark patten, ini adalah teknik dalam desain situs yang mendorong Anda untuk menambahkan barang-barang ke keranjang dan membeli lebih banyak dari yang diinginkan," kata Margaret.
Trik ini biasanya menyarankan apa yang harus dibeli, atau penawaran khusus yang muncul setelah Anda memilih barang yang diinginkan.
Menurutnya ini menunjukkan kekuatan lebih yang dimiliki para pebisnis.
"Kecuali Anda benar-benar tetap fokus, sangatlah mudah untuk terjebak oleh trik-trik yang dirancang untuk membuat Anda belanja lebih banyak."Bagaimana cara menghemat saat belanja?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari pengeluaran yang tidak diperlukan saat berada di supermarket.
Berikut saran dari lembaga CHOICE di Australia:Membuat daftar belanja dan berapa yang dibutuhkan untuk setiap barang, lalu pastikan Anda tegas mengikutinyaMemilih troli atau keranjang belanjaan yang lebih kecilPikirkan harga barang berdasarkan harganya per kilogram, bukan per satuan
Membuat rencana apa yang akan dimakan dalam sepekan, meninjau berapa pengeluaran dalam sebulan, serta mengecek harga di tiap toko dan mencari yang lebih murah, juga bisa diterapkan untuk menghemat.
Margaret mengatakan Anda juga harus menghindari berbelanja saat merasa sedih atau terlalu bersemangat.
"Emosi yang tinggi, baik emosi positif maupun negatif, terbukti membuat kita membeli lebih banyak barang yang tidak kita butuhkan," ujarnya.
Artikel ini dirangkum dan diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan ABC Everyday
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kanye West Terancam Dilarang Masuk ke Australia