jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berbicara tentang kondisi bangsa saat ini.
Menurutnya, ada tiga wujud ancaman besar yang sedang mengintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BACA JUGA: Anis Sebut Kondisi ini Mengganggu Kondisi Mental Pasien COVID-19
Ketiga wujud ancaman dimaksud yakni bersifat kompleks, multidimensional dan berdimensi ideologis.
"Ancaman kita saat ini tidak saja yang kasat mata seperti teroris dan kelompok kriminal bersenjata di Papua dan Poso, tetapi juga ancaman musuh yang tidak kasat mata seperti pandemi COVID-19 yang harus dihadapi bersama," ujar Bambang Soesatyo dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/7).
BACA JUGA: Obat Anti COVID-19 ini Belum Direkomendasikan, Jangan Beli Sembarangan
Bamsoet mengatakan hal tersebut saat membuka Kejuaraan Menembak HUT Ke-40 Satuan 81 Gultor KOPASSUS Open Championship 2021 IPSC Level 2, di Markas Kopassus, Jakarta.
Dia kemudian menjelaskan ancaman yang bersifat kompleks antara lain berkembangnya sikap intoleransi dalam kehidupan masyarakat.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Lebih Tegas Terapkan Kebijakan Untuk Cegah COVID-19
Kemudian, tumbuhnya radikalisme dan terorisme, munculnya sikap disintegrasi hingga separatisme dan beragam bentuk ancaman lain yang menggerus sendi-sendi persatuan serta kesatuan bangsa.
Dia menilai, keikutsertaan institusi TNI dalam penyelenggaraan kejuaraan menembak sangat relevan dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kompetensi pasukan TNI untuk menjawab tantangan zaman.
"Berbaurnya ancaman militer dan non-militer mendorong terciptanya dilema geopolitik dan geostrategis global yang sulit diprediksi."
"Jika tidak siap dan waspada, bangsa Indonesia bisa tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu," ucapnya.
Menurut dia, terkait ancaman COVID-19, semua pihak harus bersatu dan terlibat aktif dalam menurunkan angka penyebaran COVID-19 yang terus melonjak tajam.
Dia menilai, partisipasi pemerintah, TNI dan Polri harus terus ditingkatkan sehingga program vaksinasi satu juta suntikan per hari yang ditargetkan Presiden Jokowi bisa segera tercapai.
Selain itu menurut dia, kehadiran Lomba Menembak HUT ke-40 Satuan-81 Kopassus Open Championship 2021 IPSC Level 2 akan semakin mengasah kemampuan menembak prajurit Sat-81 maupun prajurit TNI lainnya.
"Dalam kejuaraan ini ada beberapa kategori yang dilombakan antara lain tembak reaksi handgun, tembak reaksi PCC, dan tembak reaksi rifle," katanya.
Kejuaraan menembak tersebut sekaligus penggunaan perdana lapangan tembak yang diberi nama Brigjen TNI AD IGP Danny Nugraha Karya yang merupakan pahlawan anumerta yang gugur karena serangan teroris kelompok bersenjata di Papua.
Bamsoet mengatakan, pemberian nama IGP Danny Nugraha Karya sebagai nama lapangan tembak di Markas Kopassus merupakan bentuk rasa hormat dan penghargaan atas jasa dan keberanian Kabinda Papua tersebut sebagai prajurit pasukan elite Kopassus.
"Penggunaan nama IGP Danny Nugraha Karya dilakukan keluarga besar Kopassus sebagai penghormatan terhadap Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Nugraha yang gugur setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata Separatis di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada tanggal 25 April 2021," katanya.
Dia berharap setiap para prajurit Kopassus latihan menembak di lokasi tersebut akan ingat kegigihan almarhum IGP Danny Nugraha dalam melawan kelompok para separatis demi menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Turut hadir dalam acara tersebut antara lain Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Ketua Umum Perbakin Letjen TNI Joni Supriyanto.(Antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Ken Girsang