jpnn.com - JAKARTA - Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Siwi Sukma Adji mengatakan kewaspadaan terhadap ancaman yang sedang berkembang saat ini tidak bisa dianggap remeh. Aksi terorisme yang pernah terjadi di ibukota merupakan pelajaran berharga yang harus diantisipasi sejak dini.
Menurutnya, kewaspadaan di laut harus benar-benar ditingkatkan, mengingat letak geografis ibukota negara yang berdekatan dengan Selat Sunda, yang merupakan pintu masuk ALKI-I (Alur Laut Kepulauan Indonesia) menuju Laut Jawa.
BACA JUGA: KPK Periksa Hakim PT Bandung untuk Kakak Saipul Jamil
"Ancaman bisa datang bukan saja dari daratan, namun juga bisa menggunakan jalur laut,” tegas Pangarmabar dalam amanat tertulis dibacakan Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Kasarmabar), Laksamana Pertama TNI Yudo Margono, Jumat (29/7), saat memimpin upacara pemberangkatan Satgas Operasi Laut Pengamanan VVIP di dermaga Jakarta International Continer Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Peringatan tersebut terkait pengamanan penyelenggaraan World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 Tahun 2016 yang akan dihelat mulai besok, Selasa (2/8) hingga Kamis (4/8). Sebanyak 2.500 delegasi dan 60 tokoh penting, yang berasal lebih dari 100 negara akan hadir pada forum internasional ini.
BACA JUGA: Besok, Delegasi Dari 100 Negara Padati Ibukota, TNI Siaga
Lebih lanjut, dia berharap pelepasan Satgas Operasi Pengamanan VVIP World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 Tahun 2016 memiliki makna yang sangat strategis dalam mendukung acara kenegaraan berskala internasional ini.
Lebih lanjut, dia meminta prajuritnya agar tetap berpedoman pada prosedur dan aturan yang berlaku.
BACA JUGA: Manuver Golkar Kunci Kursi Wapres Jokowi
“Laksanakan tugas mulia ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Jangan ragu-ragu dalam bertindak pada situasi apapun, dengan tetap berpedoman kepada prosedur dan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Dia juga menggingatkan untuk mewaspadai setiap potensi ancaman yang bisa mengganggu jalannya forum internasional ini, baik berupa ancaman militer maupun non militer.
Selain itu, dia meminta agar melaksanakan koordinasi dan kerja sama secara intensif, baik antar satuan sendiri maupun dengan komando samping serta instansi terkait lainnya dengan Kodal sesuai garis komando masing-masing.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Jurus Mensos untuk Kikis Akar Konflik di Tanjung Balai
Redaktur : Tim Redaksi