Wawan Purwanto: Serangan Siber terhadap BIN Wajar

Selasa, 14 September 2021 – 11:42 WIB
Deputi VII Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Hari Purwanto. Foto: Dok pri

jpnn.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah server mereka dibobol hacker China.

Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto menyatakan saat ini server mereka masih dalam kondisi aman. 

BACA JUGA: Hacker Tiongkok Diduga Bobol BIN, Mbak Meutya Langsung Siapkan Rencana

Meski demikian, Wawan mengatakan, saat ini pihaknya terus bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk melihat kebenaran informasi dugaan pembobolan data 10 kementerian dan lembaga oleh hacker China tersebut.  

"Namun demikian, hingga saat ini server BIN masih dalam kondisi aman terkendali dan tidak terjadi hack sebagaimana isu yang beredar bahwa server BIN diretas hacker asal China," kata Wawan kepada JPNN.com, Selasa (14/9). 

BACA JUGA: Waduh! Hacker China Diduga Bobol Jaringan BIN dan Kementerian RI

Dia menyatakan BIN selalu melakukan pengecekan jaringan secara berkala untuk memastikan server yang digunakan tetap berfungsi dengan baik. 

Wawan menyebut bahwa serangan siber terhadap BIN adalah hal yang wajar. 

BACA JUGA: Jaringan BIN dan Kementerian RI Diduga Dibobol, Sukamta: Kemenkominfo Macan Ompong

“Ini mengingat BIN terus bekerja untuk menjaga kedaulatan NKRI dan mengamankan kepentingan nasional rakyat Indonesia,” katanya.

Saat ini, lanjut Wawan, BIN telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), serta lembaga pemerintahan lainnya. 

Wawan juga meminta masyarakat untuk tidak langsung percaya pada kabar yang beredar, caranya dengan terlebih dahulu mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut.  

"Hal ini perlu dilakukan mengingat sebelumnya juga muncul isu hoaks kebocoran data eHAC," pungkasnya. 

Sebelumnya, The Record melaporkan para peretas China telah membobol sepuluh sistem jaringan internal kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk BIN. 

Hal itu diungkapkan oleh peneliti keamanan internet milik The Record, Inskt Group yang menemukan indikasi peretasan sejak Maret 2021. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Boy
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler