WBP Rutan Bangli Berbagi Karya dengan Difabel

Sabtu, 12 Agustus 2017 – 23:49 WIB
Warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan pengelola Rutan Kelas IIB Bangli, Bali dalam kegiatan sosial untuk kalangan difabel di Yayasan Yayasan Kupu-kupu, Kamis (10/8). Foto: Ditjen PAS Kemenkuham

jpnn.com, BANGLI - Hidup di di balik jeruji besi tak membuat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas IIB Bangli, Bali kehilangan kepedulian terhadap sesama. Mereka memanfaatkan momen peringatan kemerdekaan RI untuk berbagi karya dengan kaum difabel.

Kamis lalu (10/8), Rutan Kelas IIB Bangli menggelar kegiatan bertitel Narapidana Peduli Difabel. Kegiatan sosial itu digelar di Yayasan Kupu-kupu Kabupaten Bangli.

BACA JUGA: Kemenkumham Usulkan 11 RPP Masuk Prolegnas Pemerintah

“Kegiatan ini dimaksudkan mengubah pandangan dan paradigma masyarakat bahwa penjara bukan semata-mata tempat balas dendam  dan penjeraan,” ujar Kepala Rutan Klas IIB Bangli Diding Alpian usai memberikan bingkisan kepada anak-anak kaum difabel.

Ragam karya yang dibagikan WBP ke kaum difabel berupa handycraft atau kerajinan tangan dari gulungan koran bekas, pernak-pernik berbahan akrilik dan lainnya.  Selain itu, beberapa orang WBP juga memperagakan cara pembuatan kerajinan tangan berbahan koran bekas.

BACA JUGA: Imigrasi Manado Tangkal Bule AS Pelaku Kejahatan Seksual

Ternyata hal itu mendapat sambutan antusias dari khalayak yang hadir. Petugas dan ibu-ibu Dharma Wanita Rutan Kelas IIB Bangli  ikut memberikan bantuan materi, pakaian layak pakai serta bahan makanan pokok.

Diding menegaskan, narapidana juga mampu menghasilkan karya cipta. Sedangkan kalangan yang dipilih WBP Lapas Kelas II B Bangli adalah kaum difabel.

BACA JUGA: Imigrasi Bandung Temukan WN Mesir dengan KTP Tasikmalaya

“Untuk mewujudkan rasa simpati dan empati kepada kaum difabel, karya ini pertama kali diberikan kepada mereka (kaum difabel, red). Kalau menunggu kaya akan lama sekali dan kalau bukan sekarang kapan lagi?” kata Diding yang dalam kesempatan itu didampingi istrinya, Rita Yati.

Diding menambahkan, kegiatan yang disesuaikan dengan peringatakan Hari Kemerdekaan RI ke-72 itu juga untuk mewujudkan perikehidupan normal di dalam rutan, sekaligus membangun kebersamaan, kekeluargaan, dan keceriaan. “Ini juga sebagai percepatan proses reintegrasi WBP untuk senantiasa berpartisifasi aktif ikut dalam kegiatan pembinaan,” tambahnya.

Menurut Diding, kegiatan semacam itu tidak akan mendulang masalah karena sejatinya untuk kebaikan bersama. Meski begitu, pengelola Rutan Kelas IIB Bangli tetap mengacu prosedur yang ada.

“Melengkapi syarat administratif dan subtantif dan pelaksanaannya selalu berkonsultasi dengan Wali Pemasyarakatan,” pungkasnya.(adv/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gandeng Jeera Foundation, Kemenkumham Bekali WBP dengan Ilmu Barista


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler