WHO Mengingatkan Lagi soal Potensi Gelombang Ketiga COVID-19 di Indonesia

Kamis, 21 Oktober 2021 – 10:30 WIB
WHO mengingatkan potensi gelombang ketiga COVID-19. Warga mengikuti vaksinasi massal Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah kesehatan, epidemiolog, dan WHO mengingatkan lagi mengenai potensi terjadinya gelombang ketiga pandemi COVID-19, termasuk di Indonesia.

Potensi terjadinya gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia pada akhir tahun 2021, berkaitan akan adanya hari libur Natal dan Tahun Baru 2022.

BACA JUGA: Waspada Gelombang Ketiga Covid-19, Luhut Binsar: Kita Harus Berhati-hati

Kasus-kasus COVID-19 sebelumnya meledak usai libur panjang. Data-data menunjukkan adanya kenaikan kasus dalam jumlah yang tidak sedikit.

Utusan Khusus WHO untuk COVID-19 David Nabarro mengingatkan negara-negara di Asia tidak melonggarkan pembatasan sosial terlalu dini dan harus menunggu sampai jumlah kasus berkurang dan tetap rendah.

BACA JUGA: Pemerintah Siapkan 6 Strategi untuk Cegah Gelombang Ketiga Penularan Covid-19

Menjelang akhir Tahun 2021, WHO juga mengingatkan lagi akan potensi terjadinya gelombang ketiga itu, khususnya di Indonesia.

Epidemiolog yang menjadi panel ahli WHO terkait COVID-19 Dicky Budiman menyatakan banyaknya kegiatan yang mulai dibuka untuk umum tanpa ada protokol kesehatan dan skrining yang ketat akan memicu terjadinya lonjakan kasus lagi.

BACA JUGA: Pengumuman untuk Masyarakat yang Punya Komorbid, Semua Wajib Tahu

Dia mengatakan, lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia sangat memungkinkan merujuk pada negeri tetangga Singapura, yang kini mengalami kejadian itu.

Ahli kesehatan dr Andreas Harry Lilisantoso, SpS (K) menguatkan pandangan itu.

Dokter yang menjadi sukarelawan dan terlibat dalam membantu menggalang bantuan nutrisi bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19 itu mengemukakan bahwa memang secara periodik pandemi COVID-19 penuh misteri.

Dikatakan, Singapura yang begitu ketat saja bisa kecolongan, apalagi Indonesia dengan jumlah penduduk lumayan banyak dan tempat tinggalnya tersebar.

Terlebih, banyak masyarakat di Tanah Air yang tidak disiplin menerapkan protokol Kesehatan. Sementara vaksinasi baru di sekitaran angka 30 hingga 40 persen dari target sasaran.

Jadi, kata anggota "International Advance Research" Asosiasi Alzheimer Internasional (AAICAD) itu, solusinya adalah tetap waspada, menjalankan disiplin protokol kesehatan secara ketat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh jajaran menterinya untuk mengambil langkah mitigasi sehubungan dengan potensi gelombang ketiga, yang diperkirakan ahli pada akhir tahun ini. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler