WHO: Mentimun Maut Dipicu Varian Baru Bakteri

Jumat, 03 Juni 2011 – 11:54 WIB
LONDON - Teka-teki soal kasus mentimun maut yang  sejauh ini telah merenggut 18 nyawa di Eropa akhirnya terkuak.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kemarin (2/6) bahwa wabah Escherichia coli atau Ecoli dalam tragedi mentimun maut, yang juga menyebabkan ratusan penduduk di Eropa menderita gangguan pencernaan dan ginjal, tersebut merupakan varian baru.

"Ini jenis baru yang unik dan belum pernah dilihat sebelumnya

BACA JUGA: Tornado Kembali Terjang AS

Jenis (bakteri) ini memiliki karakter beragam dan jauh lebih berbahaya serta mematikan," ungkap Hilde Kruse, pakar kesehatan pangan WHO.

Penelitian genetika awal oleh WHO nmenunjukkan bahwa bakteri yang ditemukan pada mentimun di Jerman itu adalah bentuk mutasi dari dua jenis E
coli

BACA JUGA: Korban Mentimun Maut, 100 Lagi Masuk RS

Yakni, enteroaggregative dan enterohemorrhagic
Karena sifatnya jauh lebih agresif daripada E

BACA JUGA: Jagal Bosnia Dijerat dengan 11 Dakwaan

coli pada umumnya, tidak heran jika infeksi bakteri tersebut menimbulkan kematian.

Selain menewaskan 18 orang (16 warga Jerman), wabah Ecoli itu mengakibatkan 1.500 orang terkapar dan dirawat di rumah sakitDari jumlah itu, 470 di antaranya malah kena komplikasi gagal ginjalRata-rata, mereka menderita gangguan ginjal (hemolytic uremic syndrome atau HUS) dan perdarahan usus (enterohaemorrhagic Ecoli atau EHEC).

Setelah menemukan jenis bakteri yang membuat panik dan waswas sembilan negara Eropa itu, WHO berusaha mencari tahu penyebab lahirnya jenis Ecoli baru tersebutMenurut Kruse, bakteri sangat jarang mengalami mutasi terus menerus"Tidak biasanya bakteri semacam Ecoli berevolusi dan bertukar gen terus menerus," ungkapnya.

Kendati demikian, keanehan semacam itu kadang terjadi"Dunia bakteri memang sangat dinamisSetiap saat bisa terjadi perubahanDan, bakteri pada manusia serta hewan memang seringkali bertukar gen," ucap dokter perempuan tersebutFenomena itulah yang membuat manusia sering terinfeksi virus yang semula hanya menyerang binatangContohnya, wabah virus Ebola beberapa waktu lalu.

Dia mengimbau para pakar untuk meneliti kesehatan hewan ternak di EropaSebab, belum tentu wabah Ecoli berasal dari mentimun atau selada dan tomat"Kita patut mencurigai faktor binatangBisa jadi Ecoli itu berasal dari pupuk kandang yang digunakan sebagai rabuk tanaman," jelasnya.

Untuk mencegah meluasnya wabah Ecoli yang semula menjangkiti warga di utara Jerman itu, negara-negara Eropa mengimbau agar warganya menghindari makanan mentahTerutama mentimun, tomat, dan seladaPemerintah Rusia pun kemarin menghentikan seluruh impor sayuran dari Uni Eropa (UE)Jika terpaksa harus mengonsumsi sayuran atau buah mentah, warga diminta mencuci dengan seksamaBila perlu, buah dan sayuran mentah dikupas lebih dulu sebelum disantap.

Pejabat UE berharap, wabah yang menghantui Eropa itu segera berlaluApalagi, masa inkubasi bakteri biasanya hanya sekitar tiga sampai delapan hariPada kasus biasa, pasien yang terinfeksi Ecoli akan sembuh dalam waktu 10 hari"Semoga tak sampai terjadi transmisi sekunder yang bisa berakibat fatal pada anak-anak," ungkap Jubir WHO Aphaluck Bhatiasevi(AP/AFP/BBC/hep/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jundi: Mubarak Disiapkan Lari ke Israel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler