WHO Nyatakan Bebas Ebola

Selasa, 21 Oktober 2014 – 05:31 WIB

jpnn.com - ABUJA - Pemerintah Nigeria akhirnya bisa memerangi wabah ebola. Kemarin (20/10) Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan negara tersebut bebas dari ebola.

Di negara berpopulasi 173,6 juta orang itu, selama 42 hari terakhir ini, tidak ada kasus penularan ebola baru. Rentang waktu tersebut adalah dua kali masa inkubasi ebola, yakni 21 hari.

BACA JUGA: WHO Akui Penanganan Ebola Memang Kacau

"Virus tersebut saat ini telah hilang. Wabah di Nigeria telah ditaklukkan. Ini adalah kisah sukses yang luar biasa untuk ditunjukkan kepada dunia bahwa ebola bisa dikontrol," ujar Perwakilan WHO di Nigeria Rui Gama Vaz.

Hal senada diungkapkan Menteri Kesehatan Nigeria Onyebuchi Chukwu. Dia menegaskan bahwa ebola bisa ditaklukkan dan dikontrol. Salah satu contohnya adalah yang terjadi di Nigeria saat ini.

BACA JUGA: Belanda Ingin Eratkan Kerjasama dengan Indonesia di Bawah Jokowi

"Jika ada kasus (ebola) lagi yang muncul di masa depan, berdasar standar internasional, itu digolongkan sebagai wabah yang berbeda. Dan, jika itu terjadi, Nigeria siap dan dapat memeranginya seperti yang kami lakukan saat ini," terang Chukwu.

Selama ini di Nigeria hanya ada 20 kasus ebola. Penularan terjadi saat Patrick Sawyer yang terbang ke Lagos pingsan di bandara. Pria berdarah Liberia-Amerika tersebut positif terjangkit ebola. Petugas medis yang merawatnya juga tertular. Delapan orang tewas karena penyakit itu.

BACA JUGA: Tuding Penghasutan, Malaysia Tangkap 40 Orang

Chukwu lantas mengungkapkan alasan penyebaran ebola di negaranya bisa dikontrol, tidak seperti di negara-negara tetangganya. Menurut dia, sejak mengetahui ada wabah ebola di Sierra Leone, Liberia, dan Guinea, pihaknya langsung bersiap.

Mereka tahu bahwa cepat atau lambat ebola akan menular ke Nigeria. Ketika hal tersebut benar-benar terjadi, Nigeria mengambil langkah cepat dengan mendeklarasikan status darurat serta membentuk Pusat Operasi Darurat Ebola (EOC). Mereka bekerja sama dengan pihak-pihak lain, termasuk WHO.

Langkah selanjutnya adalah melatih dokter-dokter lokal mengenai standar pengamanan dan pengobatan ebola. Nigeria juga tidak menutup perbatasan. Menurut mereka, menutup perbatasan akan menimbulkan kepanikan.

Orang-orang malah masuk secara ilegal dan tidak terkontrol. Sebaliknya, mereka tetap membuka perbatasan dan mengecek seluruh pendatang dari darat, laut, serta udara.

Mereka juga mengontrol ketakutan masyarakat melalui media sosial. EOC mengunggah foto-foto pasien ebola yang berhasil selamat. Dengan begitu, warga tidak panik sehingga pemberian informasi yang benar bisa dilakukan secara lebih baik. (AFP/Time/BBC/sha/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Morales Raih 61 Persen Suara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler