Wicks Nyaman Pakai Kerudung

Kamis, 27 Mei 2010 – 03:47 WIB
KLINIK - Sue Wicks (baju biru), mantan bintang WNBA, saat memberikan klinik basket kepada 50 siswa, dalam acara Sport Envoy di Lapangan Basket Pondok Pesantren Al Manar, Medan, Rabu (26/5). Beberapa pelatih dan pemain NBL juga turut berpartisipasi dalam acara ini. Foto: Angger Bondan/Jawa Pos.
MEDAN - Sam Perkins dan Sue Wicks mencatat sejarah di MedanRabu (26/5) kemarin, mereka menjadi wakil NBA dan WNBA pertama yang menyelenggarakan klinik basket di kota tersebut

BACA JUGA: New Season, New Hope, For Indonesia

Kedua mantan bintang itu memberi materi latihan kepada anak-anak SMA Sultan Iskandar Muda dan Pesantren Al Manar.

"Sebelumnya memang belum ada pemain ataupun mantan pemain NBA yang datang ke Medan
Ini sangat mengharukan dan membuat kami semakin bersemangat untuk mengembangkan basket di Medan," kata Sofyan Tan, Ketua Pengkot Perbasi Medan.

Mendarat di Medan sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya langsung menuju SMA Sultan Iskandar Muda

BACA JUGA: Hari Ini Uang Saku Cair

Di sana, mereka sudah ditunggu oleh sederetan pemain dan pelatih National Basketball League (NBL) Indonesia, kompetisi basket profesional tertinggi yang menggantikan Indonesian Basketball League (IBL).

Para pelatih antara lain terdiri dari Rastafari (Pelita Jaya Jakarta), Danny Kosasih (Satya Wacana Angsapura Salatiga), Tri Prasetyo Utomo (Aspac Jakarta), serta Bintoro (Citra Satria Jakarta)
Sedangkan para pemain adalah Rony Gunawan (Satria Muda Jakarta), Dimaz Muharri (CLS Knights Surabaya), Daniel Putiray (Stadium Jakarta), Hendrik Agustinus (Garuda Flexi Bandung), Gabriel Sitaniapessy (Muba Hangtuah IM Sumatera Selatan) dan Dimas Aryo Dewanto (Bima Sakti Malang).

Satu lagi pelatih perempuan adalah Sri Padma Olanda dari Sahabat Surabaya

BACA JUGA: Usul Piala Domestik Tembus Piala Champion

Deretan pelatih dan pemain ini akan terus menemani Perkins dan Wicks selama di Medan, sampai rangkaian kunjungan mereka berakhir hari ini, Kamis (27/5)Seperti sehari sebelumnya di Jakarta, Jama Mahlalela, Director Basketball Operations NBA Asia, menjadi pemandu bagi semua peserta dan pelatih.

Antusiasme tinggi terlihat dalam sesi klinik pertama, yang berlangsung di bawah terik matahariPanas bukan penghalang peserta maupun tamunya untuk ceria"Ini lebih panas dari JakartaTapi saya cinta olahraga iniPanas tidak akan menghalangi saya bermain basketSaya hanya akan berhenti kalau tidak ada bola dan ring," kata Perkins, mantan bintang Los Angeles Lakers, Dallas Mavericks dan Seattle SuperSonics itu.

Momen mengesankan terjadi saat klinik digelar di Pesantren Al ManarDi sana, Wicks terkena kewajiban harus mengenakan kerudungPerempuan berusia 44 tahun itu sendiri mengaku baru kali pertama ini mengenakan kerudung"Awalnya saya merasa tidak nyaman memakai jilbab iniNamun anak-anak itu (murid pesantren, Red) mengajari saya cara memakai yang benar, sehingga saya akhirnya merasa nyaman," tutur Wicks.

Kedatangan dua mantan bintang itu pun disambut gegap-gempita oleh para muridKeinginan mereka untuk bisa merasakan berlatih basket di bawah bimbingan langsung mantan bintang akhirnya terwujud"Kami ingin tahun depan ada lagi yang datang kemariTerima kasih kepada semua pihak yang akhirnya mewujudkan mimpi kami bertemu pemain-pemain hebat itu," cetus Mitra Gunawan, siswa kelas XI IPS I SMA Sultan Iskandar Muda.

Hari ini merupakan hari terakhir bagi Perkins dan Wicks memberikan klinik di IndonesiaRencananya, dua pemain itu bakal seharian berada di GOR SamuderaPagi ini, mereka memberi materi latihan kepada para pemain Honda Development Basketball League (DBL) 2010 di Pulau SumateraMereka adalah anak-anak yang terpilih masuk League First Team dari Lampung, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, plus Most Valuable Player (MVP) dari Aceh.

Setelah itu, ada jadwal klinik untuk anak-anak pilihan Perbasi Sumut dan anak-anak panti asuhanMalamnya, seluruh rangkaian acara pun akhirnya akan ditutup dengan makan malam di Medan Club, bersama rombngan DBL Indonesia dan Perbasi SumutPerkins sendiri mengaku yakin, hari terakhir ini pun bakal ditutup dengan indah"Meskipun anak-anaknya berbeda, atmosfernya selalu samaAnak-anak Indonesia terlihat senang bermain basket," pungkasnya(ru)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mercedes Optimistis Songsong GP Turki


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler