jpnn.com - SINGAPARNA – Bupati Tasikmalaya H Uu Ruzhanul Ulum meminta maaf kepada para ulama dan masyarakat terkait munculnya penampilan model seksi pada Lomba Desain dan Fashion Show Batik Sukapura di Gedung Setda pada Kamis (3/9). Padahal penyelenggaraannya adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).
Bupati mengakui penampilan model seksi itu tidak layak diselenggarakan oleh instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya yang mengusung visi misi religius Islami.
BACA JUGA: Gara-Gara Gemas yang Kebablasan, Kena Kurungan 60 Bulan
”Terus terang kami merasa salah, tidak kontrol terhadap runtutan kegiatan tersebut dan juga memberikan rambu-rambu terhadap fashion show tersebut. Saya kira pihak Disparbud mungkin memahami akan rambu-rambu etika moral yang ada di Kabupaten Tasikmalaya,” ujar Uu kepada Radar melalui pesawat telepon kemarin (8/9).
Seharusnya, kata dia, Disparbud memahami bahwa kepala daerah saat ini berasal dari pondok pesantren.
BACA JUGA: Sedih! Kakek 70 Tahun Meninggal saat Kayuh Becak
”Tetapi mungkin namanya manusia, siapa tahu wewenangnya dikasihkan ke event organizer sebagai penyelenggaranya. EO mungkin kurang paham tentang situasi kondisi, tetapi kami yakin kalau kepala dinas tidak akan melakukan hal semacam itu. Karena dia juga tahu apalagi seorang kepala dinas tahu etika moral dan lainnya sudah paham,” tuturnya.
Seperti contoh, lanjut dia, dalam pagelaran mojang jajaka, seluruh pesertanya memakai kerudung. ”Mungkin ini event organizer yang lalai. Kemudian kami akan tegur dia, supaya tidak terulang kembali hal yang semacam itu. Sekali lagi saya kepada para ulama, kiai dan MUI saya mohon maaf atas kesalahan kami selaku pimpinan tidak meng-crsoss check kegiatan tersebut,” katanya.
BACA JUGA: Gara-Gara Asap, Kehidupan Ribuan Ayam di Daerah Ini Terancam
Menurut dia, pada dasarnya tujuan utama Lomba Desain dan Fashion Show Batik Sukapura itu adalah untuk membangkitkan potensi batik, bordir dan kerajinan di Kabupaten Tasikmalaya.
”Batik pun perlu kami kembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya. Dia ingin batik Sukapura ini bisa terkenal seperti batik Solo dan Jogjakarta. (mg13)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga.. PDAM Kota Cirebon Rugi 40 M per Tahun
Redaktur : Tim Redaksi