jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membantah kalau dirinya mendapat gratifikasi berupa sejumlah perabotan rumah tangga dari Dirut Pelindo II RJ Lino senilai Rp200 juta.
Tudingan gratifikasi tersebut diungkap oleh politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, yang mengaku punya data lengkap mengenai dugaan transaksi haram tersebut.
BACA JUGA: Guru Besar Sebut RUU Merek Masih Inkonsistensi
Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian BUMN, Teddy Poernama menjelaskan di rumah bosnya tersebut, tidak ada perabotan-perabotan seperti yang telah dituduhkan. Yang ada kata dia hanya lukisan karya istri RJ Lino.
“Memang ada 15 lukisan karya Ny Betty RJ Lino yang dipajang di rumah yang digunakan sebagai tempat pertemuan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN," ujar Teddy di Jakarta, Selasa (22/9) malam.
BACA JUGA: Jero Didakwa Korupsi di Dua Kementerian, Uangnya untuk Pijat Refleksi
Ternyata selain lukisan, Betty Lino juga menempatkan satu set sofa dan beberapa barang lainnya pada bulan Maret 2015. Menurut Teddy, pada bulan itu pengadaan sofa baru masih dalam proses lelang. Nantinya sofa dan peralatan lainnya akan dikembalikan kepada Pelindo II, mengingat statusnya sebagai barang inventaris.
"Rumah serta seluruh barang dan perabot di dalamnya merupakan inventaris negara dan dikelola oleh Kementerian Sekretaris Negara. Sejak era menteri Rini Soemarno rumah jabatan digunakan sebagai tempat kegiatan anggota Darma Wanita dan IIP BUMN untuk acara kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan," tandas bapak dua anak itu. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Jokowi Bersama Ibu Negara Rayakan Idul Adha di Banjarmasin
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usulan Menhan Dirikan Pangkalan Militer di Natuna Dinilai Logis
Redaktur : Tim Redaksi