jpnn.com - JAKARTA--Menkopolhukam Wiranto enggan menilai pernyataan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengkritik pemerintah dan kesalahan intelijen jelang aksi 4 November.
Dalam jumpa pers Rabu siang, SBY menyatakan tidak ada yang mendanai aksi ormas Islam 4/11 seperti yang disebut pemerintah.
BACA JUGA: Fadli Zon Curiga Ada Yang Dispesialkan di Kasus Ini
Itu dianggapnya sebagai kesalahan intelijen yang memberikan informasi.
"Saya tidak perlu menilai karena beliau (SBY) juga mantan pejabat tahu apa yang diucapkan. Itu kan pernyataan pribadi beliau. Bagaimana pendapat publik yang mendengarkan ya silakan saja," ujar Wiranto di kompleks Istana Negara, Jakarta.
BACA JUGA: Tak Akan Tambah Jumlah Pengamanan, Ahok: Mau Ngajak Berantem?
Yang pasti, kata Wiranto, untuk urusan 4/11 sudah diselesaikan saat ini.
Yaitu mengenai kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
BACA JUGA: Bareskrim Sita Rp 15 M dari 17 Rekening Penampung Pungli Pelindo III
Karena itu, Wiranto menganggap, pemerintah sudah menjawab keinginan dan tunturan ormas sebelum mereka berdemo nanti.
"Urusan-urusan tanggal 4 November sebenarnya sudah selesai ada tuntutan supaya saudara Ahok itu diperiksa, diproses, sudah, dijawab Presiden. Saya jawab sudah sedang berlangsung, Kapolri juga sudah jawab. Terus apa?Jadi soal demonstrasi itu kan hak setiap warga negara untuk mnyatakan pendapat di muka umum. Kami hanya jaga sampai menjurus ke hal negatif," tegas Wiranto
Dia juga enggan mengomentari dugaan unjuk rasa itu terjadi karena ada keterlibatan parpol yang menunggangi ormas.
Mantan Ketum Hanura itu menyatakan, tidak ada gunanya juga jika ada pihak membiayai demonstrasi itu.
"Kita tidak pada kapasitas itu (untuk menjawab). Kalau mendanai itu untuk apa? mendanai demonstrasi tentu ada tujuan, tujuannya untuk apa. Saya gak bicara apa-apa soal itu. Kita tidak tuduh menuduh ya dalam hal ini," pungkas Wiranto. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bareskrim Segera Serahkan Dua Mantan Petinggi Pelindo II ke Jaksa
Redaktur : Tim Redaksi