Wiranto: Kita Butuh Pemimpin yang Inovatif

Kamis, 07 November 2013 – 16:32 WIB

jpnn.com - BOGOR - Ketua Umum DPP Hanura, Wiranto membawakan orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka dalam Rangka Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Semester Genap Tahun Akademik 2012/2013 Universitas Djuanda Bogor, Kamis (7/11). Pria yang juga Calon Presiden (Capres) Hanura itu menitikberatkan pada permasalahan bangsa dan kepemimpinan yang hingga kini menjadikan Indonesia terkategori negara gagal.

"Sejak kecil kita selalu dibius dengan kebanggaan bahwa negara kita kita raya, sumber daya melimpah ruah, namun kenyataannya hingga saat ini negara kita jauh dari negara kaya. Kita masuk kategori negara gagal, indeks kemanusiaan Indonesia juga di peringkat yang buncit," kata Wiranto.

BACA JUGA: Anas Minta Nazaruddin Mundur dari Proyek Hambalang

Menurut Wiranto, dengan pemikiran Indonesia adalah negara kaya maka rakyat dan pemimpinnya dimanjakan. Sumber Daya Alam (SDA) yang tidak terbarukan diekploitasi besar-besaran. Sementara secara bersamaan SDA yang terbarukan tidak dikembangkan. Di sisi lain, pemerintah juga mengabaikan pembangunan sumber daya manusia.

"Karena itu Harus ada perubahan mindset dari para pemimpinan. Tidak mungkin kita hanya mengandalkan SDA, tapi harus mengandalkan modal manusia (human capital). Kita harus jangan hanya andalkan tangibel asset tapi harus juga mengangkat intangible asset yaitu kreativitas, kecerdasan." ucapnya.

BACA JUGA: Indonesia Merugi Rp22 Triliun Akibat Pembalakan Liar

Mantan Panglima ABRI mengatakan SDA hanyalah sebatas peluang, tapi yang mewujudkan peluang itu adalah menjadi kenyataan adalah manusia yang cerdas. Bahkan kata dia, banya negara yang tidak memiliki SDA tapi bisa makmur.

Wiranto mengatakan kemunduran Indonesia terjadi karena memudarnya semangat kebangsaan. Dulu sejak sumpah pemuda, bangsa Indonesia dipersatukan oleh adanya musuh bersama dan mimpi bersama, namun sekarang yang ada hanyalah mimpi pribadi. "Siapakah yang harus membuat mimpi bersama? Ya Pemimpin," katanya.

BACA JUGA: Bos Kernel Akui Sayang pada Rudi Rubiandini

Pemimpin inilah kata dia yang mendobrak dan melepaskan rakyatnya dari kemapanan semu yang dirasakan. "Yang kita butuhkan adalah pemimpin yang memiliki inovasi, integritas dan agresivitas untuk membawa negara ini maju," katanya.

Di akhir orasinya, Wiranto lantas berpesan kepada para alumni agar menjadi orang muda yang mampu merubah Indonesia. Kata dia, guru dan dosen hanya mengantarkan ke pintu gerbang cakrawala kehidupan yang luas.

Sementara itu Rektor Universitas Djuanda Bogor, Martin Roestamy menyampaikan bahwa Wisuda ke 29 Universitasnya ini diikuti oleh 310 orang sarjana dan pascasarjana.

"Kami meneguhkan komitmen bahwa Universitas Djuanda adalah Universitas Bertauhid untuk menegaskan bahwa selain intelektualitas, akhlak dan moral merupakan kunci pendidikan kami disini," ungkap Martin. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Komisi X Dapat Jatah Rp600 Juta dari PT Adhi Karya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler