jpnn.com - TANJUNGBATU - Sepinya jumlah kunjungan tamu, membuat pemilik hotel di Tanjungbatu menjerit. Setiap bulan pengelola mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah.
Besarnya biaya yang dikeluarkan terutama untuk operasional, dan membayar pajak. Sepinya kunjungan wisatawan diperparah dengan lesunya perekonomian masyarakat. Imbasnya, pengusaha hotel terancam gulung tikar.
BACA JUGA: Kembangkan Infrastruktur Gas, PGN Dapat Pinjaman USD 650 Juta
Seperti disampaikan Budi, pemilik Hotel Gembira yang memiliki 101 kamar berlokasi di jalan Usman Harun Tanjungbatu Kota. Budi mengaku setiap bulan hotel yang dikelola merugi Rp 10 juta hingga Rp 12 juta.
'
"Biaya yang harus ditutupi setiap bulan seperti, gaji karyawan, listrik, dan berbagai pengeluaran yang jumlahnya mencapai Rp 10 juta lebih," terang Budi, Jumat (29/8) kemarin.
Sementara tamu yang nginap, sebut Budi, tidak bisa menutupi. Karena dari seluruh kamar yang tersedia hanya terisi tiga sampai tujuh kamar saja. Kondisi yang sama sebelumnya juga dirasakan hotel Taman Gembira di KM 07 Tanjungbatu Barat.
BACA JUGA: Pertamina Klaim 95 Persen Antrean di SPBU Sudah Berkurang
"Yang dapat saya lakukan saat ini hanya bisa bertahan saja, beruntung masih ada usaha lain sehingga bisa ditutupi biaya operasional. Kalau hanya mengharapkan hunian hotel sudah tutup sejak lama, karena tidak ada tamu yang bermalam," tegas Budi.
Diakuinya berbagai promosi dan terobosan sudah dilakukan dengan cara memberikan layanan paket wisata (tour) selama tiga hari dua malam dengan harga 250 dolar singapura untuk satu orang. Namun upaya belum mendapat respon dari wisatawan Malaysia maupun Singapura. (ims)
BACA JUGA: Kementerian PU Targetkan 2019 Setiap Penduduk Kota Punya Rumah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Siap jika BBM Subsidi Naik Rp 3.000 Per Liter
Redaktur : Tim Redaksi