WNI di London Berbuka Puasa Pukul 20.15, Sajian Nusantara Semarakkan Open Iftar

Senin, 25 April 2022 – 20:38 WIB
Duta Besar RI untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia Desra Percaya (tengah, berpeci hitam) saat berbuka puasa bersama di Broadgate Exchange Square, kawasan perkantoran di Liverpool Street, London, Inggris. Foto: Human Aid Innitiative

jpnn.com, LONDON - Para warga negara Indonesia (WNI) di Inggris menyemarakkan acara buka puasa bersama bertitel Open Iftar di London, Minggu (24/6).

Penggagas Open Iftar ialah lembaga bernama Ramadan Tent Project yang mengusung misi ‘Turning strangers into friends’ atau mengubah orang asing menjadi teman.

BACA JUGA: Terinspirasi Tangisan, Sopir Taksi London Lintasi Daratan Eropa demi Warga Ukraina

Buka puasa bersama itu diselenggarakan di Broadgate Exchange Square, kawasan perkantoran di Liverpool Street, London. Di ibu kota Inggris itu, azan Magrib sebagai pertanda datangnya waktu berbuka puasa berkumandang pukul 20.15 waktu setempat.

Panitia menyediakan kurma untuk membatalkan puasa. Namun, WNI di negeri Ratu Elizabeth itu juga menyajikan kudapan lainnya, antara lain, onde-onde, pastel, dan rissole atau risol.

BACA JUGA: Hamdalah, Wakaf Mozaik Habis, Butuh Rp 2,2 M Lagi untuk Ubah Gereja jadi Masjid Pertama Indonesia di London

Setelah salat Magrib berjemaah, peserta Open Iftar langsung disuguhi berbagai menu makanan. Masakan bercita rasa Indonesia, seperti rendang, ayam bakar, telur balado, capcai, dan mi goreng juga tersaji dalam buka puasa bersama itu.

Vegetarian yang ikut Open Iftar itu juga punya pilihan makanan khas Indonesia, yakni tahu dan tempe. Keberadaan berbagai makanan khas Nusantara itu pun membuat Duta Besar RI untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia Desra Percaya merasa bangga.

BACA JUGA: Paket Wakaf Mozaik Laris, Butuh Rp 4 M Lagi untuk Ubah Gereja Jadi Masjid Pertama Indonesia di London

“Banyak yang datang ke saya sengaja mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kontribusi (masyarakat Indonesia di London) dan juga mengatakan makanan Indonesia semuanya sangat enak,” ujar Desra dalam siaran pers ke media.

Diplomat senior asal Malang, Jawa Timur, itu menjelaskan ada makanan khas Indonesia yang membuat peserta Open Iftar bertanya-tanya.

“Tadi ada yang secara khusus bertanya makanan apa yang ia santap, ternyata onde-onde,” tutur Desra.

Sajian masakan khas Nusantara dalam Open Iftar itu tak terlepas dari peran Human Aid Initiative, lembaga kemanusiaan yang didirikan diaspora Indonesia.

Direktur Human Aid Initiative Nurani Susilo mengatakan pihaknya dihubungi Ramadan Tent Project untuk terlibat dalam Open Iftar. Menurutnya, sajian khas tanah air telah memikat perhatian warga negara lain yang menghadiri dua Open Iftar beberapa tahun lalu.

“Mereka menyebutnya sebagai ‘Indonesian Night’. Makanan Indonesia di Open Iftar memang salah satu yang paling ditunggu karena berbeda dengan menu di hari lain ,” kata Nurani. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler