Wonderful Indonesia, Labuan Bajo Semakin Sadar Wisata

Jumat, 10 Maret 2017 – 20:28 WIB
Komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Kemenpar

jpnn.com, LABUAN BAJO - Labuan Bajo yang kini menjadi salah satu destinasi utama wisatawan versi Kementerian Pariwisata terus berbenah. Warga di destinasi yang pernah dikunjungi Valentino Rossi dan Gwyneth Paltrow semakin sadar akan turisme.

Kini, Labuan Bajo memang terus bersolek dengan infrastruktur penunjang pariwisata. Di samping itu, ada juga Gerakan Sadar Wisata yang langsung menyentuh masyarakat.

BACA JUGA: Keren! Bus-Bus Wonderful Indonesia Blusukan di Berlin

Soft skill masyarakat dalam hal keramahtamahan, kultur menerima tamu hingga kebersihan, kerapian, kesehatan lingkungan ditularkan ke masyarakat Labuan Bajo melalui Gerakan Sadar Wisata.

Soal kualitas, keunikan dan kehebatan, Labuan Bajo memang tak perlu diragukan lagi. Beberapa hari lalu, komodo yang menjadi ikon melekat bagi Labuan Bajo bahkan dipajang di Google Doodle.

BACA JUGA: Inbound ke Indonesia, Australia Geser Malaysia

Pesonanya sudah membius banyak para pesohor dunia. Rinca, Wae Rebo hingga Ende yang punya Danau Kelimutu, Alor hingga Larantuka, jadi ikut ngetop lantaran lokasinya tak jauh dari Labuan Bajo. "Semua bagus-bagus, semua layak disebut kelas dunia!" ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya belum lama ini.

Akses ke Labuan Bajo pun kini kian mudah. Arief sudah mengantongi komitmen dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menaikkan status Bandara Komodo.

BACA JUGA: Kemenpar Siapkan Jurus untuk Membawa Selayar Mendunia

Tentu ini kabar baik dari Kementerian Perhubungan yang selama ini banyak mendukung kepariwisataan dari sisi akses. Landasannya diperpanjang dan diperlebar sebagai syarat bisa didarati pesawat-pesawat langsung dari negara originasi.

Saat ini Bandara Komodo mampu melayani rata-rata 600 orang per hari. Kapasitasnya pun akan terus dinaikkan untuk memenuhi target 500 ribu wisman per tahun pada 2019. Amenitasnya juga tengah dikebut.

Nah, selain memperkuat atraksi, akses dan amenitas, kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Labuan Bajo pun ikut disentuh. Gerakan Sadar Wisata pun digelar di Labuan Bajo yang melibatkan 200 warga setempat.

Arief memang secara khusus meminta daerah-daerah yang sudah masuk dalam 10 Top Destinasi Prioritas agar didahulukan dalam program sadar wisata. Karena prioritas, maka prosesnya pun dipercepat.

"Utamakan yang utama, prioritaskan sepuluh destinasi prioritas," tegasnua.

Permintaan Arief langsung direspons Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenpar Oneng Setya Harini. Gerakan Sadar Wisata dan menjadikan Sapta Pesona sebagai gaya hidup ikut disebar di Labuan Bajo, Jumat (10/3). Gerakan ini sebagai implementasi win-way, solid, speed, smart.

Oneng mengatakan, saat ini pengembangan pariwisata berbasis masyarakat sudah menjadi keharusan. Karenanya Kemenpar pun berusaha keras membangun dan mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat.

“Kami edukasi masyarakat supaya sadar wisata dan menjadikan Sapta Pesona (menjaga ketertiban, keamanan, kebersihan, kesejukan, keindahan, ramah tamah dan kenangan, red) menjadi bagian dari lifestyle,” tuturnya.

Perempuan berkerudung itu menambahkan, kesan yang baik memang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan minat wisatawan. Unsur masyarakat harus dilibatkan bersama pemerintah, lembaga dan industri pariwisata, pers dan regulator pariwisata.

Bila itu semua bisa berkolaborasi, Oneng merasa optimistis gerakan sadar wisata akan menjadi kekuatan rakyat di bidang pariwisata. Gerakan itu akan menjadikan pariwisata Indonesia bersaing di tingkat global.

Karenanya Kemenpar juga mengajak Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Leonard VH Tampubolon dan Direktur Ekonomi dan Parekraf Bappenas Teguh Sambodo untuk ikut memberikan pembekalan. “Semua berkolaborasi untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta wisatawan nusantara pada 2019 mendatang,” ucap Oneng.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Memahami Keraton Yogya? Kunjungi Saja Situs Ini


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler