Wonderful Indonesia Pikat Pengunjung OzAsia Festival 2016 di Australia

Minggu, 25 September 2016 – 13:53 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - ADELAIDE – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya tak surut langkah dalam mempromosikan Wonderful Indonesia di pasar Australia. Kementerian Pariwisata bahkan menggeber promosi dengan berpartisipasi dalam OzAsia Festival di Adelaide, negara bagian South Australia, 20 September - 2 Oktober 2016.

OzAsia Festival merupakan festival kebudayaan Asia terbesar di Australia. Menpar Arief menyusupkan nuansa Wonderful Indonesia di ajang itu. "Bahkan promosi sekarang lebih ke sales," kata Arief.

BACA JUGA: Kemenpar Gaet Komunitas Muda Vietnam untuk Promosikan Wonderful Indonesia

Seperti diketahui, Australia pada 2016 ini menjadi pasar pariwisata yang seksi bagi Indonesia, terutama Bali. Kunjungan wisman Australia ke Indonesia seperti tak pernah putus, bahkan tak terpengaruh pasang surut hubungan diplomatik.

People to people relationship jauh lebih kuat dan mengakar daripada isu-isu politik yang hanya menjadi santapan elite saja. Bahkan, 2016 ini angka kenaikan inbound dari Australia naik signifikan.

BACA JUGA: Asyiiiik! Bus yang Bagus Bisa Raih Reward Lho..

Data paling gres dari ABS (Australia Bureau of Statistics), Mei dan April 2016, Indonesia untuk kali pertama menjadi jawara destinasi outbond bagi masyarakat Australia. Jumlah orang Australia yang berwisata ke luar negeri paling banyak ke Indonesia. Jumlahnya 105.500 wisatawan sebulan.

Angka itu sudah menyalip "Pure" Selandia Baru yang selama bertahun-tahun selalu jawara dan tidak terkalahkan dengan jumlah kunjungan wisman asal Australia mencapai 99.400 orang. Vinsensius Jepadu, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Pasifik Kemenpar mengatakan, setelah Indonesia menjadi destinasi outbond bagi masyarakat Australia, promosinya justru harus lebih tajam.

BACA JUGA: Yuk Nonton Pertunjukan Seni di Terminal 3

“Kalau dua bulan berturut-turut menjadi destinasi paling favorit, paling banyak dikunjungi warga Australia, berarti mereka semakin memahami Indonesia. Mereka mendapatkan informasi lebih banyak tentang keunikan dan tantangan objek wisata di tanah air,” katanya di Elder Park, Adelaide, Australia, Jumat (23/9) malam.

Serangan tajam pun langsung diarahkan ke OzAsia 2016, festival kebudayaan Asia terbesar di negara bagian South Australia. Elder Park yang menjadi lokasi pentas OzAsia akan diwarnai lebih banyak promosi tentang destinasi baru yang dirasa pas untuk warga Australia. 

“Turis Australia suka dengan tantangan di tepi pantai. Senang dengan ombak dan surfing. Kita punya banyak spot baru, dari Banyuwangi, Mentawai dan Nias. Yang penasaran, silahkan datang ke sana,” tambah VJ, sapaan akrab Vinsensius  Jemadu.

Bagi yang ingin melihat destinasi keren selain Bali, ada 10 destinasi prioritas yang siap menyapa. Dari mulai Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo di Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo Komodo, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara, semua ikut dipasarkan di OzAsia.

“Kami promosikan semuanya. Yang suka wisata bahari, ini surganya karena tujuh dari sepuluh top destinasi itu memang dikemas untuk wisata bahari. Dari mulai  Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Labuan bajo, Mandalika, Wakatobi, Kepulauan Seribu dan Morotai, baharinya kuat-kuat. Sudah world class,” jelasnya.

Ribuan warga Adelaide yang menyaksikan OzAsia pun langsung tersenyum. Yang selama ini hanya familier dengan Jawa dan Bali, jadi punya pilihan lain. Apalagi, saat even  berlangsung, ada juga kampanye bebas visa kunjungan yang ditebarkan.

Cakrawala pemikiran warga Adelaide jadi makin terbuka. Warga Adelaide, jadi makin yakin bahwa Indonesia seris menggarap pasar pariwisata. “Saya suka dengan tantangan tepi pantai. Mentawai dan Nias saya kira layak untuk dicoba,” ujar Rachel Hetheringa, warga Adelaide yang berdomisili di Decon Street.

Rachel tak sendirian. Ada pula Teresia O’Donnell yang tinggal di Flinders Park, Adelaide,  ikut berkomentar.

 “Ternyata selain Bali ada banyak laut, pantai dan surfing yang bagus. Budayanya juga sangat beragam. Akhirnya saya bisa mencoba pilihan tempat berwisata yang bagus di luar Bali,” ungkapnya.

Jayden Ayst lain lagi. Wanita paruh baya yang tinggal di Millswood, Adelaide itu sangat antusias dengan bebas visa kunjungan. Ia merasa kaget dengan fasilitas bebas visa yang diterapkan Indonesia bagi wisman Australia.

“Apakah benar bebas visa kunjungan itu berlaku untuk 169 negara? Australia juga termasuk? Ini bagus sekali. Saya jadi bisa sering berwisata ke Indonesia tanpa repot mengurus visa. Dan yang paling penting, ini gratis. Ini terobosan yang sangat bagus. Saya yakin akan makin banyak turis Australia yang berkunjung ke Indonesia,” ucapnya.


Saat ini, sudah banyak warga Australia yang menjadikan Bali sebagai second home mereka. Letak geografis dan kedekatan budaya menjadikan warga Australia betah berlama-lama tinggal di Bali.

Pulau Dewata itu ibarat surga untuk melarikan diri dari kesibukan dan berbagai rutinitas warga Australia. Hanya perlu beberapa jam terbang, warga Australia langsung bisa menikmati suasana negeri tropis.

“Akhir tahun kami akan coba jajal fasilitas bebas visa kunjungan. Kami ingin keliling Bali dan Lombok,” sambung pasangan Jenny dan Jackson yang tinggal di Marlborough Street.(adv/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wah Wah...Urus Amnesti Pajak Antre Bingit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler