Sebuah lembaga utama yang mewadahi berbagai LSM mengatakan terlalu banyak lembaga amal di Australia yang bersaing satu dengan yang lain untuk mengumpulkan dana, dan karenanya perlu adanya penggabungan.

Direktur World Vision Tim Costello, yang juga mengetuai Dewan Komunitas Australia mengatakan mereka sudah melakukan berbagai pertemuan untuk mengatasi masalah tersebut.

BACA JUGA: Memotret Kehidupan Ilmuwan dan Peneliti di Luar Laboratorium

Dalam penjelasannya kepada ABC, Costello mengatakan lembaga amal ini harus bekerjasama untuk mencegah adanya tumpang tindih, dan juga membuat masyarakat 'letih' melihat begitu banyak lembaga amal yang ada.

"Kami menyadari bahwa banyak warga yang merasa 'muak' karena merasa 'dirampok' di jalan, telpon tiba-tiba ke rumah, atau oleh relawan di jalan-jalan, terlalu jalan usaha mencari dana yang dilakukan lembaga yang mirip satu dengan yang lain."

BACA JUGA: Satelit NASA Tunjukkan Kalimantan Masih Tertutup Asap

"Kami mengatakan bila lembaga ini bisa bergabung dengan kantor yang sama, berbagi tenaga, bila maksud mereka bisa dilakukan lewat penggabungan, dengan dampak yang lebih besar, mari kita lakukan." kata Costello.


CEO World Vision Tim Costello mengatakan Australia memiliki terlalu banyak lembaga amal. (AAP: Alan Porritt)

BACA JUGA: Eksportir Australia Dukung Kuota Tahunan Impor Sapi Indonesia

Costello  mengatakan dia memahami bahwa banyak organisasi yang khawatir bila mereka bergabung akan membuat kredibilitas mereka menurun.

"Kami ingin adanya pemain baru yang bisa melakukan hal-hal yang inovatif, namun dengan adanya 65 ribu lembaga amal di Australia, tidak semuanya memiliki nama yang bisa dipercaya."

"Banyak diantara mereka misalnya melakukan pengumpulan dana untuk anak-anak yang menderita leukaemia, dan mulai melakukannya dengan semangat, namun setelah 3-4 tahun, semangatnya hilang tapi mereka terus mencari dana." kata Costello.

Dalam contohnya, Costello menyebutkan Palang Merah yang sekarang tidak lagi memiliki badan di setiap negara bagian, sehingga akhirnya menjadi satu badan yang lebih efisien.

"Yang perlu dilakukan tampaknya adalah melihat kembali lembaga di tingkat federal yang sebenarnya melakukan hal yang sama. Ini bisa menjadi langkah awal." katanya.

Costello mengatakan bahwa dengan naiknya Malcolm Turnbull sebagai Perdana Menteri Australia akan bisa membalikkan keadaan, dimana sumbangan di Australia mengalami penurunan sejak krisis ekonomi global di tahun 2008.

"Kita adalah negara ketiga terkaya di dunia, kalau kita tidak bisa memberikan bantuan asing, kapan kita bisa melakukannya." kata Costello.

"Bila kita tidak bisa memberikan sumbangan kepada mereka yang tidak memiliki rumah, kapan kita bisa melakukannya.?. Saya kira iklim politik sekarang bisa memberikan kepercayaan lagi."

Costello memberikan contoh di Inggris dimana lembaga amal baru harus membuktikan bahwa mereka tidak sama dengan yang sudah ada dan penting sekali lembaga amal bekerja sama, daripada bersaing untuk mendapatkan dana.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semakin Banyak Yang Tidak Lulus Ujian Untuk Jadi Warga Negara Australia

Berita Terkait