jpnn.com - JAKARTA - Di tengah polemik keberadaannya selama hampir 6 bulan, transportasi alternatif modern Go-Jek berhasil meraih 1 juta order penumpang. Hal ini disampaikan tim marketing Go-Jek melalui keterangan pers yang diterima JPNN, Selasa (7/7).
"Kami ingin mengucapkan sejuta terima kasih karena GO-JEK tidak akan berkembang seperti sekarang tanpa dukungan semuanya. Ini adalah sebuah pencapaian yang sangat membanggakan," tulis tim tersebut.
BACA JUGA: Perlu Diawasi, Tahap Perencanaan Hingga Implementasi APBD
Go-Jek Indonesia didirikan pada 2011 sebagai social entrepreneurship inovatif. Namun, transportasi dengan pelayanan pesanan melalui aplikasi di android ini baru ramai dimanfaatkan masyarakat pada awal tahun 2015.
Aplikasi Go-Jek resmi launching awal Februari lalu. Sejak diluncurkan, Go-Jek banyak diminati masyarakat perkotaan. Terutama di Jakarta, untuk menghindari kemacetan. Saat ini Go-Jek sudah memperluas jaringannya di beberapa kota besar seperti Bandung dan Bali.
BACA JUGA: Ekonomi Melemah, Jangan Berharap Ekspor
"Semoga kami bisa terus meningkatkan layanan kami untuk kebutuhan para Go-Jekers (pengguna Go-Jek)," tulis tim aplikasi tersebut.
Sejak didirikan oleh lulusan Universitas Harvard, Amerika Serikat Nadiem Makarim, Go-Jek menarik perhatian banyak pihak. Pro dan kontra muncul dengan ide Nadiem ini.
BACA JUGA: Penyerapan APBD Provinsi Riau Terendah, Gorontalo Tertinggi
Yang kontra adalah komunitas ojek konvensional yang merasa tersaingi. Namun, para driver yang bergabung dengan Go-Jek justru tak berhenti bersyukur dengan ide Nadiem ini.
Cahyono, driver Go-Jek mengaku senang karena penghasilannya lebih teratur sejak bergabung dengan di perusahaan tersebut. Dulunya, ia adalah ojek konvensional.
"Kami senang ada Go-Jek ini. Penghasilan bisa memadai sampai 4 juta-5 juta. Tergantung juga dari kerajinan kami mau ambil order. Tidak perlu tunggu di pangkalan, penumpang datang dengan sendirinya," tutur Cahyono.
Cahyono turut bangga karena Go-Jek bisa mencapai 1 juta order. Ia berharap akan lebih banyak driver ojek konvensional bergabung di Go-Jek.
"Daripada buat rusuh dan memusuhi Go-Jek, sebaiknya mereka bergabung. Saya yakin mereka enggak bakal menyesal. Ekonomi keluarga saya jadi terbantu sekarang," tandas Cahyono. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investasi Asing ke RI Naik 20 Persen
Redaktur : Tim Redaksi