Wow, Jaksa Agung Sukses Bikin Kantin!

Senin, 16 Februari 2009 – 17:58 WIB

JAKARTA - Jaksa Agung Hendarman Supanji ternyata lebih hebat bikin kantin, dari pada memburu koruptorBuktinya, prestasi kantin kejujuran bikinan Hendarman justru lebih berhasil, dari pada unit pemburu koruptor  yang dibuatnya beberapa tahun silam

BACA JUGA: KPK Mengendus Korupsi di Puskesmas

Tidak percaya? Ini buktinya
Dari 3000 kantin kejujuran yang dibentuk Hendarman di berbagai kota di Indonesia, hanya 1 kantin saja yang bangkrut lantas ditutup

BACA JUGA: Komisi IV DPR Soroti Ulah Para Bupati

Sisanya, masih tegak berdiri, bahkan ada yang menangguk untung besar.  Bahkan, dengan bangga Hendarman memamerkan keberhasilan salah satu kantin buatannya yang berhasil menangguk keuntungan hingga Rp
250 juta.

"Bahkan ada kantin kejujuran yang keuntungannya bisa untuk membeli mobil angkot," ungkap Hendarman, tanpa menyebutkan di mana kantin kejujuran yang dikatakan menangguk untung itu

BACA JUGA: Pelayanan Garuda Dipertanyakan DPR

Dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi itu, Hendarman mengatakan, program kantin kejujuran akan terus dilanjutkanTak mengherankan jika Hendarman justru lebih bangga mengembangkan kantin kejujuran daripadan menangkapi tikus-tikus berdasi yang hingga kini masih banyak menggantung kasusnya

Rencananya, Hendarman pada Mei 2009 mendatang, akan kembali meresmikan kantin kejujuran yang ke-5000Jumlah itu masih akan terus ditambah, pasalnya jumlah sekolah SD hingga SLTA di Indonesia saat ini mencapai 85 ribu sekolah"Rencana kami, di seluruh sekolah ada kantin kejujuran," ungkapnya.

Rupanya, sejumlah anggota Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum itu juga tertarik membahas kantin kejujuran iniNamun, ada juga yang kritisMisalnya saja Nursyahbani Katjasungkana, dari Fraksi PKBDia mempertanyakan mengapa program kantin kejujuran Kejaksaan Agung itu tidak disinergikan saja dengan program serupa yang dicanangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Ini agar tidak ada duplikasi program dan anggaranDia juga mempertanyakan, jangan-jangan di kantor kejaksaan sendiri tidak ada kantin kejujuran.

Menjawab hal itu, Hendarman menyebutkan, program KPK berbeda dengan yang di Kejaksaan Agung"Yang di KPK itu namanya warung kejujuran, bukan kantin kejujuran," ujar Hendarman, tanpa menjelaskan perbedaan pengertian kantin dengan warungPria asal Magelang itu pun mengatakan, suksesnya program tersebut karena bekerjasama dengan Karang Taruna dan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas)Dikatakan, di seluruh kantor kejaksaan akan ada kantin kejujuran.

Mendengar uraian panjang Hendarman mengenai kantin kejujuran tersebut, anggota Komisi III DPR Panda Nababan rupanya merasa risih"Masak Jaksa Agung ngurusi kantin, ngitung untung atau rugiJaksa Agung mestinya lebih fokus ke tugas utamanya, ke perkara-perkara korupsi, bukan ngurusi kantin," ujar Panda, lugas.

Dikatakan Panda, urusan pembinaan moral siswa sekolah itu menjadi tanggung jawab Depdiknas, yang sudah mendapat alokasi APBN sebesar Rp87 triliun"Kalau Kejaksaan Agung ikut-ikutan ngurusi itu, nanti terjadi over lapping anggaran," kata PandaBegitu Panda angkat suara, tak ada lagi anggota dewan yang bertanya soal kantin kejujuran.

Lalu bagaimana dengan kasus-kasus korupsi yang saat ini masih menggantung di Kejaksaan Agung? Inilah persoalannyaTetapi, mau bagaimana lagi kalau anggota komisi III DPR pun juga lebih terpesona dengan paparan kantin kejujuran daripada kasus-kasus pemberantasan korupsi yang selama ini menjadi fokus kejaksaan Agung? (sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Diundang Apindo, PAN Ngambek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler