Wow, Jumlah Miliarder Indonesia akan Terus Bertambah

Selasa, 08 Desember 2015 – 11:17 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Jumlah kekayaan rumah tangga Indonesia yang dihitung berdasar dolar Amerika Serikat (USD) memang mengalami penurunan. Hal itu disebabkan karena depresiasi nilai tukar rupiah pada 2015. Meski begitu, prospek positif ada di depan mata karena jumlah jutawan dalam negeri diproyeksikan naik 54 persen dalam lima tahun mendatang. Jumlah konglomerat pun akan terus bertambah.

Paparan Credit Suisse AG mencatat, kekayaan rumah tangga total di Indonesia dalam denominasi USD turun 7 persen sejak pertengahan 2014 sampai pertengahan 2015 menjadi USD 1,5 triliun. Sebaliknya, dalam rupiah, angka tersebut justru naik 4,6 persen.

BACA JUGA: Pertamina Ganti Wajah SPBU, Bakal Lebih Nge-Lifestyle

Kekayaan rata-rata dalam rupiah telah meningkat secara terus-menerus sejak 2008 dengan laju tahunan rata-rata 5,5 persen. 

Sebaliknya, pengurangan kekayaan dalam bentuk USD seiring dengan depresiasi nilai tukar rupiah sebesar 32 persen. Penurunan rata-rata kekayaan di Indonesia itu lebih dalam dibandingkan rata-rata global. 

BACA JUGA: Pabrik Baja Cilegon Harusnya Secanggih Milik Korsel

Namun, bila dinilai dengan nilai tukar konstan, kekayaan global total justru meningkat 5,1 persen atau USD 13 triliun. Michael O'Sullivan, chief investment officer bagi UK & EEMEA, Private Banking and Wealth Management Credit Suisse, menyatakan, secara kumulatif kekayaan masyarakat dewasa per individu telah meningkat kali tiga lebih tinggi dalam nilai USD sejak 2000 dan telah meningkat kali lima lebih tinggi dalam nilai rupiah.

Seperti di banyak negara berkembang, menurut dia, kekayaan pribadi di Indonesia sebagian besar terdiri atas aset riil yang mencakup 86 persen aset bruto rumah tangga. Utang pribadi rendah, rata-rata 6 persen di Indonesia.

BACA JUGA: 50 Persen PMDN Terindikasi Bodong, Kok Bisa?

Sementara itu, hanya 4,4 persen populasi dewasa Indonesia yang tergolong dalam kriteria kelas menengah. Namun, kekayaan kelas menengah ini telah tumbuh 249 persen sejak 2000 menjadi USD 351 miliar yang mencerminkan 24 persen kekayaan seluruh Indonesia.

Di puncak piramida, kekayaan jumlah miliuner USD di Indonesia diproyeksikan naik 54 persen dalam lima tahun mendatang sehingga mencapai 151 ribu orang pada 2020 dibandingkan dengan saat ini yang hanya 98 ribu jiwa. 

Credit Suisse menyatakan, di Indonesia kini terdapat 987 individu UHNW (berkekayaan bersih ultratinggi) dengan kekayaan bersih lebih dari USD 50 juta. Angka ini 8,9 persen lebih tinggi dibandingkan 2014.

''Sudah enam tahun berturut-turut ekonomi global mengalami pertumbuhan PDB riil di atas 3 persen, ditopang pertumbuhan yang masih cepat - meskipun telah menurun- di sejumlah pasar besar baru dan melesatnya laju pertumbuhan sejumlah negara maju, terutama di Eropa,'' ungkap O'Sullivan dalam keterangan resmi kemarin. (gen/c17/tia) 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Relawan Jokowi Sebut Banyak BUMN Salah Kelola


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler