Wow! Petahana Terima Donasi Kampanye Rp 2,1 Triliun, Oposisi Cuma Rp 442 M

Sabtu, 13 April 2019 – 12:46 WIB
PM India Narendra Modi (putih) menghadiri kampanye partainya BJP. Foto: Reuters

jpnn.com, NEW DELHI - Kemarin, Jumat (12/4) Mahkamah Agung (MA) India memerintah semua partai mengungkap identitas pemberi dana kampanye. Baik individu, lembaga, maupun perusahaan.

Perincian nomor rekening, pemberi dana, serta besarannya harus diungkap secara jelas dan diserahkan dalam amplop tertutup ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

BACA JUGA: Pemilu India: Terapkan Digitalisasi demi Hemat Biaya Kertas

"Identitas anonim harus dihilangkan. Kami ingin transparansi. Kami ingin reformasi. Kita tidak bisa maju selangkah, tapi mundur dua langkah," ujar pengacara KPU Rakesh Dwivedi seperti dikutip Times of India. Seluruh sumbangan yang masuk hingga 15 Mei harus dilaporkan maksimal pada 31 Mei.

Sejak 2017 pemerintah India menerapkan skema pembelian obligasi untuk dana kampanye. Jadi, orang yang ingin menyumbang partai tertentu bisa datang ke bank dan membeli obligasi. Harganya USD 15-USD 140 ribu atau setara dengan Rp 211 ribu-Rp 1,9 miliar.

BACA JUGA: Bentrok di Hari Pencoblosan, Dua Politikus India Tewas

BACA JUGA: Dua Politikus Partai Petahana Dibunuh Jelang Pemilu

Setiap partai punya rekening untuk mencairkan dana obligasi tersebut. Awalnya, tujuan skema itu adalah tidak ada dana kampanye yang bebas pajak.

BACA JUGA: Dua Politikus Partai Petahana Dibunuh Jelang Pemilu

Sayang, kebijakan tersebut justru dimanfaatkan partai untuk menyembunyikan nama pada donatur. Sebab, kala itu tidak ada aturan bahwa nama donatur harus diungkap.

KPU dan badan pengawas pemilu meminta kebijakan itu diakhiri. Sebab, para pebisnis bisa membuat donasi rahasia dan sebagai gantinya mereka bakal mendapat keuntungan jika partai yang disumbang menang pemilu.

Sebelumnya pemerintah yang dipimpin PM Narendra Modi menolak pengungkapan nama-nama para pendonor. Belum diketahui apakah kali ini mereka akan menuruti MA.

Berdasar paparan Association for Democratic Reforms (ADR), Bharatiya Janata Party (BJP) yang digawangi Modi adalah penerima dana obligasi terbesar. BJP menerima total donasi USD 150 juta (Rp 2,1 triliun) pada 2018. Lebih dari separonya berasal dari donatur anonim.

India National Congress Party menerima USD 30 juta (Rp 422,9 miliar) dan sekitar 60 persennya dari donatur anonim. Berbeda dengan BJP, Congress justru setuju pengungkapan nama-nama donatur pemilu. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... India Gelar Pemilu Hari Ini, Begini Taktik Kotor Petahana


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler