jpnn.com, JAKARTA - Satu lagi perusahaan Indonesia yang pindah kepemilikan ke tangan asing. Adalah PT Karya Dibya Mahardhika selaku perusahaan rokok keretek bermerek Apache yang akan menjadi milik Japan Tobacco.
Perusahaan yang bermarkas di Tokyo, Jepang itu juga membeli PT Surya Mustika Nusantara yang bergerak di bidang distribusi dan pemasaran rokok. Japan Tobacco mengeluarkan USD 677 juta untuk membeli Karya Dibya Mahardika dan Surya Mustika Nusantara.
BACA JUGA: Informasi Keliru, Industri Hasil Tembakau Makin Terpuruk
Langkah Japan Tobacco memang strategis. Pembelian itu akan mengantar Japan Tobacco ke pasar tembakau nomor dua terbesar di dunia.
Japan Tobacco mengumumkan aksi korporasinya itu Jumat (4/8), seiring rencana proses mengakuisisi pasar tembakau di Asia yang sedang berkembang. Kini, Japan Tobacco juga sedang dalam proses pembicaraan untuk membeli Mighty Corp Ltd, sebuah perusahaan rokok asal Filipina.
BACA JUGA: Hanafi Rais Minta Jokowi Lebih Tegas
Japan Tobacco mengatakan akan mengakuisisi seluruh saham PT Karya Dibya Mahardhika dan PT Surya Mustika Nusantara termasuk menutup utangnya. “Nilai kesepakatannya USD 1 miliar,” ujar Japan Tobacco dalam siaran persnya.
Transaksi itu akan selepasnya tuntas pada Oktober-Desember mendatang. “Sembari menunggu kejelasan regulasi,” sambungnya.
BACA JUGA: Harga Rokok Semestinya di Atas Rp 50 Ribu, Begini Penjelasannya
Rokok keretek yang terbuat dari campuran tembakau dan cengkih mendominasi pasar Indonesia. Sedangkan mayoritas produk Japan Tobacco adalah rokok konvensional yang di Indonesia dikenal sebagai rokok putih.
“Kesepakatan ini akan segera memberi skala dan kehadiran yang lebih luas bagi JT Group di pasar rokok keretek di Indonesia,” imbuh JT.
Saat ini, Indonesia merupakan pasar rokok kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok. Merujuk data Euromonitor International, setahun ada 316,1 juta batang rokok yang terjual di Indonesia.
Japan Tobacco memang telah lama memasang target untuk masuk ke pasar yang berkembang seperti di Afrika, Asia Tenggara dan Amerika Latin. Saat ini, posisinya sebagai perusahaan rokok terbesar ketiga di dunia.
Mulanya, Japan Tobacco didirikan oleh pemerintah Jepang. Kini, sepertiga sahamnya masih milik pemerintah Negeri Sakura itu.
Japan Tobacco sempat mengalami penurunan penjualan rokok di Jepang yang lebih cepat dari perkiraan. Padahal, Jepang merupakan pasar terbesar bagi perusahaan yang tercatat melantai di bursa saham itu.(reuters/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cukai Rokok Harus Tinggi demi Meminimalkan Pertambahan Perokok Pemula
Redaktur & Reporter : Antoni