jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Pusat Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) menggelar audiensi bersama Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di Gedung Dewan Perwakilan Pusat (DPP) PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/10).
Dalam pertemuan itu, mereka membahas persiapan Musyawarah Nasional (Munas) ke-III, guna menyiapkan bakal calon legislatif (Bacaleg) perempuan pemilu 2024.
BACA JUGA: PPP NTT Sepakat Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024 Â
Munas ke-III WPP bertajuk 'Optimalisasi Peta Jalan Gerakan Politik Perempuan dalam rangka Suksesi Pemilu 2024' ini rencananya berlangsung pada 27-29 Oktober.
"Yang direncanakan sebetulnya tanggalnya 27,28,29, tetapi kami juga tetap mengikuti jadwalnya pak ketum, karena harus dibuka oleh pak ketum," ujar Plt Ketua Umum WPP, Fernita di Gedung DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Ulama di Kaltim Ajak Masyarakat Indonesia Dukung Ganjar jadi Presiden 2024
Fernita menjelaskan, Munas ke-III tersebut akan digelar secara hybrid, yang dihadiri 64 orang ketua dan sekretaris wilayah secara tatap muka. Sementara, 432 pengurus cabang ikut secara daring.
"(Lokasi) ada beberapa opsi, ada di Banten dan di Jakarta opsinya, tapi tadi ada usulan juga di Jogja, tapi nanti kami putuskan dengan panitia," jelas Fernita.
BACA JUGA: Mulai 31 Oktober 2022 Layanan Teman Bus Berbayar, Jadi Sebegini
Fernita menyebut, Munas ke-III WPP tidak hanya membahas pergantian pengurus periode lima tahunan, dan program kerja saja. Tetapi, juga mempersiapkan kader perempuan menjadi pemimpin menghadapi tahun politik 2024.
"Dalam memeriahkan acara, kami bikin diskusi tokoh perempuan nasional menghadirkan pejabat-pejabat di kementerian. Lalu, selain pergantian pengurus dan program kerja, kami juga mempersiapkan juga bagaimana WPP ini nanti berperan dalam proses pemilu 2024 terutama persiapan dalam Bacaleg perempuannya," tegas Fernita.
Di lokasi yang sama, Mardiono memastikan akan mendukung agenda WPP sebagai bagian dari ujung tombak pergerakan politik PPP di kalangan perempuan.
"Jadi dalam pertemuan tadi begitu, ada juga sempat diskusi kecil biasa ibu-ibu itukan banyak menyampaikan tentang mungkin penentuan tempat, kemudian arah politik terhadap WPP. Tentu karena WPP ini adalah bagian dari organisasi banomnya partai politik ya pasti muncul juga perpindahan tentang perpolitikan nasional kita saat ini," kata Mardiono.
Mardiono menegaskan, PPP juga akan mendorong peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen, sesuai UU Nomor 8 tahun 2012, tentang Pemilihan Umum, yang memuat ketentuan agar partai politik menyertakan keterwakilan perempuan sekurang-kurangnya 30 persen dalam kepengurusan partai politik tingkat pusat.
"Jadi PPP sudah taat asas itu, kami sudah mempersiapkan dari jumlah 30 persen pemenuhan gender itu. Nanti akan menjadi bagian dari keikutsertaan dalam kontestasi. PPP akan bisa memenuhi dari pemenuhan gender yang 30 persen itu," jelas Mardiono.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyewa Apartemen Crown Property Agency Naik Capai Sebegini, Wow
Redaktur & Reporter : Yessy Artada