Wuihh...Album Rap Jadi Tesis di Harvard

Rabu, 24 Mei 2017 – 21:58 WIB
Obasi Shaw. Foto: The Independent

jpnn.com, WASHINGTON - Obasi Shaw akhirnya mengukir sejarah di Departemen Bahasa Inggris Harvard University.

Pemuda 20 tahun itu menjadi satu-satunya mahasiswa di jurusan tersebut yang mengumpulkan tesis berbentuk album hiphop.

BACA JUGA: Palestina Kecewa, Trump Tak Singgung Solusi Damai

Album berjudul Liminal Minds itu berisi 10 lagu rap hasil karangannya sendiri.

Usaha kreatifnya itu berbuah manis. Dia mendapat nilai summa cum laude minus alias A-. Itu setara dengan IPK 3,80-3,92.

BACA JUGA: Hebat! Hanya Pakai Sandal Bekas, Menangi Lomba Lari 50K

''Saya pikir karya saya tidak akan diterima,'' terang Shaw.

Di Harvard, mahasiswa S-1 yang ingin lulus dengan gelar kehormatan bisa mengikuti kelas senior thesis.

BACA JUGA: Salman Abedi, Pelaku Bom Manchester, Anak Muazin yang Putus Kuliah

Tidak semua bisa ikut. Minimal, mereka punya IPK 3,4. Jumlah per kelas pun dibatasi 15 orang.

Mayoritas mahasiswa yang ingin lulus dengan gelar tersebut mengumpulkan tesis berbentuk laporan penelitian.

Namun, beberapa lainnya memilih menulis kumpulan puisi, naskah film, dan novel.

Shaw ingin membuat sesuatu yang berbeda. Sebuah ide akhirnya tercetus dari ibunya, Michelle.

Dia melihat Shaw suka menulis musik rap dan membaca puisi. Hampir setiap malam Shaw juga tampil open mic di kampusnya.
Karena itulah, dia menyarankan Shaw untuk mengumpulkan album musik hiphop saja.

Begitu ide tersebut muncul, Shaw langsung mengumpulkan karya-karya yang telah dibuat.

Mahasiswa yang bakal magang sebagai software engineer di Google itu menyusun ulang dan menambahi berbagai elemen lainnya.
Dibutuhkan waktu setahun untuk menulis ulang dan proses perekaman sebelum karyanya selesai.

Lirik lagu yang ditulis dan dinyanyikan Shaw tidak sembarangan.

Lagu-lagu tersebut terinspirasi dari kumpulan cerita The Canterbury Tales karya Geoffrey Chaucer dan isu rasial di Amerika.

Sebagai pemuda kelahiran Stone Mountain, Georgia, Atlanta, Amerika Serikat (AS), isu rasial sangat dekat dengan Shaw.

''Penduduk Afrika-Amerika hidup bebas, tapi efek dari perbudakan masih ada.

Masing-masing lagu adalah eksplorasi antara perbudakan dan kebebasan,'' ujarnya.

Judul lagu-lagunya sudah menggambarkan tentang hal tersebut.

Beberapa di antaranya adalah I Am Not Your Nigger, Free Man, dan Between the Lines.

Karyanya diunggah di SoundCloud dan telah diputar ratusan kali. (NYPost/BBC/sha/c19/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Gila! Demonstran Bakar Orang Hidup-Hidup


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Harvard  

Terpopuler