Wuihh..Babinsa Ikut Bantu Kementan

Minggu, 26 Maret 2017 – 15:19 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (baju putih tengah), melakukan panen raya dan serap gabah petani di Kelurahan Sepe'e, Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (20/3). Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian terus menggenjot serapan gabah petani agar target penyerapan 4 juta ton tercapai di Agustus mendatang.

Untuk mencapai target itu, Menteri Pertanian Amran Sulaeman bertekad untuk meningkatkan serapan gabah menjadi 30 ribu ton yang semula hanya berkisar di angka 18 ribu-20 ribu ton di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Tim Sergap ala Menteri Pertanian

"Dalam enam bulan ini kami genjot targetnya naik 30 ribu ton per hari. Kalau ini tercapai atau minimal 25 ribu ton Insya Allah akan tembus 4 juta ton di bulan Agustus," ujar Amran saat membuka Akselerasi Serap Gabah Petani di Gedung Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (26/3).

Amran optimis target tersebut akn tercapai karena dipayungi Permentan yang mengatur gabah dengan kadar air tinggi 26-30% bisa dibeli dengan harga Rp. 3.700/kg.

BACA JUGA: Pemerintah Optimistis Kaltim Swasembada Beras pada 2018

"Kami jamin serapan gabah petani bisa dibeli pemerintah karena ada Permentan baru. Arahan pak presiden kadar air minimal 25% harus dibeli sesuai dengan HPPP Rp 3.700/kg," jelasnya.

Selain itu, Amran dan Tim Serap Gabah Petani (Tim SERGAP) bekerjasama untuk mengoptimalkan 50 ribu penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan babinsa dari TNI AD.

BACA JUGA: Kementan Raih Public Relations Indonesia Awards 2017

Terkait dengan masih tingginya kadar air pada gabah milik petani, dia mengatakan bahwa gabah tersebut mengandung bakteri.
Oleh karena itu Kementan telah menyediakan gudang pengeringan gabah sebelum gabah itu dijual.

"Kami akan memperluas kemitraan dengan swasta dan kelompok tani untuk menyediakan dryer dan gudang pengeringan gabah petani. Kementan sendiri yang melakukan pengeringan agar serapan gabah petani terjamin kualitaanya. Kalau tidak dikeringkan itu bahaya," tutup Amaran. (Mg5/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Kembangkan Lamtoro Tarramba di NTT-Timor Leste


Redaktur & Reporter : Fandi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler