jpnn.com, BANDUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali terus melaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional yang ditetapkan Presiden Jokowi pada 25 Januari 2019.
Kali ini, Kementerian Pemuda dan Olahgara (Kemenpora) bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meluncurkan program “Main Bola Yuk” melalui Youth Fun Junggling Competition di Luxury Trans Studio, Bandung, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (28/11).
BACA JUGA: Implementasi Instruksi Presiden, Menpora Amali Tinjau Stadion Si Jalak Harupat
Program “Main Bola Yuk “melalui Youth Fun Junggling Competition ini menjadi perhatian dan fokus pemerintah bersama PSSI, serta seluruh stakeholder sepak bola Indonesia dalam rangka meningkatkan prestasi menuju pentas dunia.
Menurut Amali, “Main Bola Yuk” adalah bagian program untuk memberikan semangat kepada pemain sepak bola usia dini.
BACA JUGA: Harapan Menpora Zainudin Amali Terkait Piala Dunia U-20 2021
“Tidak cukup hanya slogan saja. Melalui program tersebut para pemain usia dini pun akan berkompetisi melalui Youth Fun Juggling Competition untuk menarik minat dan mencari bakat anak-anak muda Indonesia di sepak bola,” kata Menpora Amali.
Menpora Amali menjelaskan, Kemenpora RI, PSSI, Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, dan berbagai stakeholder harus bersama-sama mengimplementasikan Inpres 3/2019 yang sudah ditetapkan Presiden Jokowi itu.
BACA JUGA: Menpora: Peta Jalan Sepak Bola Nasional Penting untuk Pembibitan Pemain Muda
“Jadi, apa yang dilakukan hari ini adalah bagian dari itu,” tegas Menpora Amali.
Lebih lanjut Amali menjelaskan sepak bola bukan hanya pertandingan kompetisi di lapangan. Oleh sebab itu, guna makin menumbuhkan minat anak-anak terhadap sepak bola, kemahiran juggling merupakan awal yang bagus.
“Di kampung-kampung, di jalanan dan di mana saja ada yang namanya juggling. Maka dari itu, Kemenpora RI mewadahi dan memfasilitasi itu. Walaupun anak-anak ini tidak bisa main di lapangan tetapi bisa menyalurkan hobinya dan bakatnya juga bisa kelihatan apalagi jika ada kompetisinya seperti yang kami gelar sekarang ini,” kata Menpora Amali.
Menpora RI berharap bukan saja profesional yang ada di klub tetapi masyarakat juga harus mendukung penuh persepakbolaan nasional.
Karena itu, Amali mengharapkan Youth Fun Juggling Competition ini juga mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak untuk memajukan persebakbolaan nasional.
“Itulah tujuan Kemenpora RI melaksanakan Youth Fun Juggling Competition. Penyelengaraan ini kami gelar di 36 kota dan kabupaten khususnya daerah yang sepak bolanya sedang bergairah. Tidak menutup kemungkinan, ke depan di tempat lain juga akan kami gelar program semacam ini,” ucapnya.
Program ini akan berlangsung hingga pertengahan Desember 2020, dan dilanjutkan di tahun berikutnya.
Khusus untuk Kota Bandung, peserta Youth Fun Juggling Competition adalah pemain usia dini dari beberapa klub anggota Asosiasi PSSI Kota Bandung seperti, UNI dan Bina Pakuan.
“Saya sangat berterima kasih semua stakeholder yang memberikan dukungan terhadap program ini, (seperti) Komisi X DPR RI, PSSI dan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengatakan program "Main Bola Yuk" yang dibuat Kemenpora RI ini sangat bagus.
Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu PSSI dalam mencari bibit-bibit pemain muda sepak bola di Indonesia.
“Saya melihat banyak terobosan-terobosan yang dilakukan Kemenpora RI untuk mendukung kemajuan sepak bola di Indonesia, dan ini sangat luar biasa," kata Iwan.
Mantan pemain Tim Nasional Sepak Bola Indonesia M Taufiq melihat program "Main Bola Yuk" sangat bagus sebagai ajang mencari bibit-bibit baru atlet muda Indonesia.
“Sebagai pemain saya sangat mendukung acara ini, dan dengan kompetisi juggling bisa melihat potensi pemain muda," kata Taufiq yang sekarang masih membela klub Bali United.
Hadir dalam peresmian Youth Fun Juggling Competition antara lain anggota Komisi X DPR Yoyok Sukawi, Komite Ekskutif PSSI Haruna Soemitro, Plt Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dan Kadispora Jabar Engkus Sutisna. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy