Ya Ampun, Pak Guru Seni Meremas Dada Melati

Jumat, 04 November 2016 – 04:40 WIB
Ilustrasi: bawso.org

jpnn.com - TEGAL - Peristiwa memilukan kembali mencoreng wajah dunia pendidikan di Kabupaten Tegal. Setelah belum lama ini ada kabar tentang guru SD yang mencabuli 25 muridnya, kasus serupa muncul lagi.

Kali ini seorang guru SMA Negeri 1 Pangkah disebut-sebit mencabuli siswinya sendiri yang duduk di kelas 12 IPA. Terungkapnya kasus itu bermula ketika Radar Tegal (Jawa Pos Group) menerima sebuah surat dari seseorang yang mengaku bernama Putik Bunga.

BACA JUGA: Damkar Sitaan KPK Jadi Barang Hibah untuk Daerah

Surat yang dikirim melalui Kantor Pos Tegal itu berisi kronologis percobaan pemerkosaan yang dilakukan salah seorang guru di SMAN 1 Pangkah terhadap siswinya.  Melati -sebut saja nama korban demikian- yang masih 16 tahun menjadi korban pencabulan gurunya.

Mulanya Melati dipanggil oleh guru kesenian  berinisial MA ke ruang bengkel seni. Awalnya, MA hanya menunjukkan tugas ketrampilannya.

BACA JUGA: PT Sanyo Tutup, Kepala BPM Batam Malah Kaget

Tapi tiba-tiba MA memeluk Melati dari belakang dan meremas-remas dadanya. MA bahkan sempat menciumi bibis Melati.

”Hampir saja terjadi perkosaan kalau tidak ada murid lain yang datang. Temanku trauma atas pengalaman buruk itu, dan selalu nangis kalau ingat,” demikian tertulis dalam surat itu.

BACA JUGA: Pria Jalannya Oleng-oleng Tiba-tiba Jatuh, Innalilahi...

Melihat itu, teman-teman Melati pun tidak tinggal diam. Mereka kemudian mengantarkan Melati untuk menemui guru bimbingan dan konseling (BK).

Tapi bukannya mendapat solusi, Melati justru disuruh diam dan merahasiakan peristiwa itu. Seakan-akan guru SMAN 1 Pangkah menutupi masalah itu demi nama baik sekolah.

”Tolonglah kami siswi-siswi Smapang (SMA N Pangkah). Selamatkan kami dari pelecehan pak guru cabul yang entah sudah berapa murid yang menerima perlakuan seperti itu tapi dirahasiakan. Dan kami tidak bisa berbuat apa-apa,” tutupnya.

Namun, juru bicara SMAN 1 Pangkah Ani Murniati membenarkan peristiwa itu. Hanya saja, MA tidak melakukan seperti apa yang sudah dituduhkan melalui surat kaleng itu.

”Pelaku (MA) hanya memeluk dari belakang, kemudian siswi  meronta. Sehingga temannya yang berada di luar ruang seni langsung masuk dan menolong korban,” tutur Ani.

Menurut Ani, laporan yang diperolehnya dari BK yaitu, awalnya Melati dipanggil oleh MA ke ruang bengkel seni. Saat dipanggil, Melati tidak sendiri tapi berdua dengan teman sekelasnya.

Sampainya di lokasi, Melati diminta masuk ke dalam ruangan. Sedangkan temannya menunggu di luar.

”MA tidak melakukan pemerkosaan. Itu mungkin karena menggoda saja,” ujarnya.(yer/zul/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringatan Keras Nurdin Halid Dicuekin IYL


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler