jpnn.com, SURABAYA - Pemprov Jatim di bawah pemerintahan Gubernur Khofifah Indar Parawansa berupaya untuk meningkatkan rasio elektrifikasi rumah tangga.
Yakni, berupaya agar rumah tangga di seluruh Jatim bisa terjangkau dan teraliri listrik.
BACA JUGA: Ada 75 Ribu Warga Belum Menikmati Ketersediaan Listrik
Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur Didik Agus W. menyatakan, rasio elektrifikasi di Jatim mencapai 94,64 persen.
BACA JUGA : Ada 75 Ribu Warga Belum Menikmati Ketersediaan Listrik
BACA JUGA: Sejak 2005 Dusun Ini Belum Kebagian Aliran Listrik
Artinya, masih ada sekitar 560 ribu di antara 11 juta kepala keluarga (KK) di Jawa Timur yang belum tersambung listrik oleh PLN.
''Sesuai asumsi tim penanggulangan kemiskinan, minimal 10 persen adalah rumah tangga miskin. Artinya, dari 560 ribu yang belum teraliri listrik, asumsinya 10 persen adalah rumah tangga miskin. Maka, ada 56 ribu rumah tangga miskin yang menjadi tanggung jawab pemprov untuk mengalirkan listrik,'' ujarnya.
BACA JUGA: Jokowi Curhat di Hotel Mati Lampu Tiga Kali
BACA JUG : Sejak 2005 Dusun Ini Belum Kebagian Aliran Listrik
Untuk mendongkrak rasio elektrifikasi tersebut, APBD Jatim murni menganggarkan 965 rumah tangga miskin agar bisa teraliri listrik pada 2019.
Rumah tangga miskin yang menjadi sasaran, antara lain, di Kabupaten Bojonegoro, Situbondo, Bondowoso, Trenggalek, dan Pacitan.
Nah, untuk melakukan percepatan, dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) 2019, dialokasikan lagi 5.500 rumah tangga miskin. Jumlah itu tersebar di 16 kabupaten. (puj/end/c22/end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Desa di Nias Utara Belum Dialiri Listrik
Redaktur & Reporter : Natalia