jpnn.com, KUPANG - Tunjukkan prestasimu, maka penghargaan akan datang dengan sendirinya. Itulah yang dirasakan pesepak bola asal kabupaten Alor Yabes Roni Malaifani yang sukses menyabet medali perunggu di SEA Games 2017 Malaysia bersama Timnas U-22.
Atas prestasinya tersebut, Gubernur NTT memberikan bonus rumah tipe 36 kepada Yabes dan juga uang tunai. Sementara Plt. Direktur Bank NTT Eduard Bria Seran memberikan bonus tabungan Bank NTT senilai Rp 10 juta.
BACA JUGA: Indonesia Gagal Raih Target di SEA Games, KNPI: Jangan Menyalahkan Menpora
Bonus rumah tersebut diungkapkan langsung Gubernur NTT Frans Lebu Raya di hadapan Yabes yang berkunjung ke ruang kerjanya, Rabu (6/9) didampingi Ketua Harian KONI NTT/Kadis PUTR NTT Andre Koreh serta Dr. Johni Lumba.
“Saya senang dan ikut bangga, walau saya tidak lihat kau bermain bola,” kata Lebu Raya.
BACA JUGA: Muhaimin Minta Prioritaskan Uang Saku, Honor Pelatih, Alat-alat latih
"Sebagai orang NTT, kita tentunya pasti akan mendukung," ujarnya.
Dikatakan Lebu Raya, kadang-kadang ada yang menceritakan dari jauh seolah-olah Pemprov NTT dan KONI NTT tidak memberikan perhatian, apalagi atlet yang berprestasi.
BACA JUGA: Gagal Raih Target SEA Games 2017 terkait Pola Latihan dan Asupan Nutrisi
"Andmesh saja kami beri perhatian dan kasih rumah," ungkapnya.
Dihadapan Yabes Lebu Raya sedikit bercerita kalau kemarin dirinya didemo anak SD yang didampingi orang tuanya karena akan mengikuti kejuaraan dengan membawa poster, yang intinya meminta dukungan Pemda.
“Saya tanya kepada ibunya kenapa baru datang sekarang, dan ketika ada kegiatan kita tidak di beritahu," kata Lebu Raya yang juga Ketua umum Asprov PSSI NTT
"Saya ketua PSSI, kalau tidak lapor PSSI, apakah sudah dilaporkan ke Dispora atau tidak? Dan ketika tidak mendapat bantuan lalu katakan Pemprov tidak bantu,” cerita Lebu Raya lagi.
Menurut Lebu Raya, jika ada kegiatan sepak bola atau apapun, harusnya dilaporkan, sehingga pemerintah bisa siapkan dukungan.
"Bukan setelah juara baru datang. Dan kalau caranya begini susah dan kadang kita tidak mau hargai mekanisme yang ada,” ungkapnya.
Kepada Yabes, Lebu Raya mengatakan lebih lanjut, sebagai anak NTT pertama yang bermain di SEA Games cabang sepak bola, dan walau tidak ikut membina Yabes, tetapi Pemprov dan KONI tetap beri dukungan.
"Saya minta jaga diri dengan baik. Kadang kalau sudah berprestasi lalu membuat orang jadi sombong. Tetap jaga diri, tetap bangun komunikasi dengan teman, jaga haga diri dan jaga nama naik pribadi maupun daerah,” pesan gubernur kepada Yabes.
"Mudah-mudahan pemain NTT lainnya yang punya potensi besar bisa mengikut jejak Yabes," imbuh Lebu Raya.
Ketua Harian KONI NTT Andre Koreh, mengatakan kedatangan Yabes ini sebenarnya mendadak. “Saya diberitahukan Dr. Johni Lumba kalau Yabes ingin bertemu dengan Gubernur, dan saya coba komunikasikan dengan pak Gubernur, dan beliau bersedia menerima kita jam 12," jelas Andre.
Bonus rumah yang diberikan kepada Yabes, menurutnya itu merupakan apresiasi gubernur bagi anak-anak NTT, apalagi Yabes sudah menorehkan prestasi membanggakan di SEA Games lalu, dan sudah menjadi kebanggaan masyarakat NTT.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi bagi pesepak bola lainnya sehingga bisa tampil di tingkat nasional,” katanya.
Ditambahkannya, saat ini ada dua anak Alor yang punya nama di tingkat nasional, yakni Yabes dan Andmesh Kamaleng.
Yabes sendiri tidak menduga akan mendapat bonus rumah dari Gubernur, pasalnya Yabes kembali ke kampung halamannya di Alor justru untuk mengurus permasalahan tanah yang ditinggali ibu dan saudara-saudaranya.
"Saya sempat mengumpulkan keluarga di Alor untuk membicarakan bagaimana menyelesaikan masalah tanah tersebut, dan kalau tidak selesai berarti dirinya harus membuat rumah bagi ibunya," cerita Yabes dalam kesempatan tersebut.
Atas bonus yang diberikan kepadanya, Yabes menyampaikan Limpah terima kasih kepada Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Ketua HArian KONI Andre Koreh dan juga Dr. Johni Lumba yang telah memfasilitasinya bertemu gubernur.
"Ini tentunya menjadi motivasi bagi saya untuk terus berlatih lebih baik untuk Indonesia kalau dipakai lagi di Asian Games 2018 nanti, dan bisa harumkan nama NTT," kata Yabes.
"Kalau saya beritahu mama di Alor, pasti mama menangis," ujar Yabes, yang kemudian menyampaikan bonus rumah yang didapatnya tersebut kepada ibunya di Alor melalui telepon, saat berada di ruang kerja Kadis PUTR NTT Andre Koreh.
Sekitar pukul 13.30 Wita, Yabes yang difasilitasi Dr. Johni Lumba kemudian menyempatkan diri bertemu Plt. Dirut Bank NTT Eduard Bria Seran di ruang kerjanya, dimana Yabes kembali mendapatkan bonus Rp 10 juta dalam bentuk tabungan Bank NTT.
"Kami hanya mengikuti pendahulu kita dan kita bangga dengan anak NTT,” kata Edward Bria Seran atas bonus yang diberikan kepada Yabes.
Sebagai pencinta sepak bola, kata Bria Seran, dirinya tentu senang kalau Yabes dan anak NTT lainnya bermain di Timnas
"Itulah kebanggan kita. Saya minta sebagai warga NTT, tolong jaga diri dengan baik, sehingga di tempat sekarang bisa bawa nama NTT dan nama pribadi, sehingga bisa terus berkibar dan jangan lupa pulang ke kampung halaman," pesannya.(rum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Gagal Raih Target di SEA Games 2017, Dana Kurang?
Redaktur & Reporter : Friederich