jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M Rizieq Syihab mengomentari kabar tentang rencana kepulangannya pada 21 Februari mendatang. Berdasar video yang diunggah DPP Laskar Pembela Islam di Twitter, tokoh yang kondang disapa dengan panggilan Habib Rizieq itu belum memastikan soal kepulangannya pada 21 Februari seperti kabar yang sudah beredar.
Rizieq mengatakan, kepulangannya juga tergantung pada kelangsungan perjuangan umat Islam di Indonesia. “Kita nggak boleh pulang sembarangan dengan mengorbankan keselamatan perjuangan umat,” ujarnya dalam video berdurasi 1 menit 38 detik.
BACA JUGA: Cuma Anies Baswedan yang Bisa Ajak Habib Rizieq Pulang
BACA JUGA: Faizal Assegaf: Cek Rekening Eggi Sudjana
Tersangka kasus chat berkonten porno itu menuturkan, sejumlah koleganya memang menanyakan kepastian soal rencana kepulangannya. “Apakah 21 (Februari, red) itu saya pulang atau tidak pulang, kita serahkan saja kepada Allah,” ucapnya.
Selanjutnya, Habib Rizieq akan mencari petunjuk melalui salat istikharah. “Karena kalau pilihan Allah, tidak mungkin salah,” tegasnya.
BACA JUGA: Habib Rizieq Diminta Meniru atau Belajar dari Ahok
Lebih lanjut Rizieq mengatakan, ada pihak di Indonesia yang sangat menginginkannya pulang. Namun, ada pula pihak yang mewanti-wanti Rizieq agar bertahan di luar negeri.
Pihak yang meminta Rizieq bertahan di luar negeri mengkhawatirkan pendiri FPI itu akan dijebak jika pulang ke tanah air. “Orang-orang tua banyak yang minta jangan pulang dulu,” ucapnya.
Karena itu, Rizieq menerima semua masukan. Namun, keputusan akhirnya ada pada hasil salat istikharah.
“Kalau keputusan Allah ada isyarat pulang, harus saya pulang,” tuturnya.
Seperti diketahui, Rizieq saat ini berada di Arab Saudi. Dia sudah sejak menjelang akhir April 2017 meninggalkan Indonesia, atau sekitar sebulan sebelum menyandang status tersangka kasus pornografi.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI: Habib Rizieq Berhak Dapat Perlindungan
Redaktur : Antoni
Reporter : Antoni, Elfany Kurniawan