Yakin Munas di Ancol Lebih Terlegitimasi Ketimbang di Bali

Minggu, 07 Desember 2014 – 17:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Saling klaim antara kubu Agung Laksono dengan Aburizal Bakrie terkait pelaksanaan musyawarah nasioal (munas) Partai Golkar  terus bergulir. Tim Penyelamat Partai Golkar (PG) yang dipimpin Agung menyebut munas yang digelar Ancol, Jakarta memiliki keabsahan dibanding munas di Bali versi kubu Aburizal Bakrie. 

Anggota TPPG, Melchias M Mekeng mengatakan, munas partainya di Jakarta lebih memiliki legitimasi karena jauh dari rekayasa dan intimidasi. "Ini munas yang sejatinya karena tidak ada tekan-menekan, teror, intimidasi dan pecat memecat. Itulah munas yang sesungguhnya," kata Mekeng di sela-sela Munas IX Golkar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/12).

BACA JUGA: Kubu ARB Sebut Peserta Munas Ancol Tanpa Mandat

Mekeng pun menjamin munas di Ancol yang digelar mulai tadi malam bakal berlangsung demokratis dan penuh persaudaraan. Sebab, setiap peserta munas diberi kebebasan untuk menyampaikan pandangan, saran dan pendapat, termasuk mengusulkan nama calon ketua umum.

Selain itu, lanjutnya, setiap bakal calon ketua umum juga diberi kesempatan seluas-luasnya untuk menyampaikan visi, misi dan program yang akan dikerjakan. "Kami tidak membuat rekayasa, tidak membuat tata tertib (tatib) berdasarkan kepentingan satu orang calon dan menghalang-halangi kader mencalonkan diri," sambungnya.

BACA JUGA: Bamsoet: Mahkota Golkar Ada di Kepala JK

Mekeng menegaskan, panitia penyelenggara munas tidak ikut campur dalam pemilihan ketua umum. Dengan demikian, para calon ketum bebas menyampaikan visi dan misinya kepada pemegang hak suara. Tiga bakal calon ketua umum itu di antaranya Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang.(flo/jpnn)

BACA JUGA: Tjahjo Urung Hadiri Munas Ancol, Ini Komentar Kubu ARB

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Golkar yang Hadiri Munas Ancol Diminta Cepat Sadar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler