Yakin Pemilu 2019 Terburuk Sejak Reformasi? Coba Simak Ini

Minggu, 21 April 2019 – 21:46 WIB
Sertifikat hasil pemungutan suara Pemilu 2019. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) tak sepakat dengan pernyataan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto yeng menyebut Pemilu 2019 terburuk pascareformasi. Wakil Direktur Bidang Saksi TKN Lukman Edy mengatakan, Pemilu 2019 justru yang terbaik yang pernah dilakukan Indonesia.

Lukman mengatakan, ada beberapa ukuran keberhasilan Pemilu 2019. Pertama adalah partisipasi yang tinggi karena mencapai 77 persen dari target KPU.

BACA JUGA: Hari ini 6 TPS di Kota Bekasi Gelar Pencoblosan Ulang

“Pilpres bahkan lebih tinggi, di atas 80 persen. Dari sisi ini pemilu menjadikan partisipasi tertinggi di negara-negara demokrasi, terutama dengan sistim rekrutmen pemilih secara pasif," kata Lukman di Jakarta, Minggu (21/4). Baca juga: Eks Petinggi KPK Nilai Pemilu 2019 Terburuk Setelah Era Reformasi


Lukman Edy. Foto: dokumen JPNN.Com

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Ini Anggap Pertemuan dengan Jokowi Tidak Penting

Indikator kedua adalah situasi keamanan dan ketertiban. Mantan sekretaris jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan, hampir tidak ada konflik yang tajam antara peserta pemilu dan masyarakat.

Selain itu, katanya, negara juga dalam keadaan aman dan tenteram. Sementara di negara lain, pemilu selalu menghadapi konflik yang keras.

BACA JUGA: KPU: Kesalahan Entri Data Juga Rugikan 01

"Pilar-pilar demokrasi kita berjalan sesuai dengan tugasnya masing-masing, tidak ada yang merasa terhambat aspirasinya. Partai politik, penyelenggara pemilu, media massa dan masyarakat, mengikuti semua tahapan dengan baik," jelas dia.

Baca juga: KPU: Kesalahan Entri Data Juga Rugikan 01

Di samping itu, menurut Lukman, beberapa ahli, pengamat dan analis kepemiluan menyatakan Pemilu 2019 akan menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam berdemokrasi. Legislator PKB itu juga memuji rekrutmen penyelenggara dan tahapan pemilu hingga saat ini yang berjalan baik.

"Ada problem di beberapa tempat dan waktu, tapi tidak signifikan. Namun hoaks menjadi tantangan ke depan," jelas dia.

Sebelumnya Bambang Widjojanto menilai proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 berjalan buruk. Sebab, kecurangan mewarnai proses demokrasi lima tahunan itu mulai masa persiapan, pencoblosan, hingga penghitungan suara.

"Pemilu kali ini disebut sebagai pemilu terburuk setelah reformasi," kata Bambang ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (21/4) ini.

Tokoh yang kondang disapa dengan panggilan BW itu menyebut banyak bukti kecurangan bertebaran di dunia maya. Contohnya temuan video yang merekam surat suara tercoblos untuk calon presiden tertentu.

"Sudah banyak di video itu ada orang yang dibawa ke tempat pemungutan suara itu suaranya dicoblos dan itu ada videonya dan sudah berkembang berarti bukan hoaks," ungkap dia.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... War Room TKN Jokowi Pantau Penghitungan Suara 24 Jam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler