Yakinlah, Pemerintahan Jokowi Mampu Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

Misbakhun Percaya pada Kemampuan Sri Mulyani

Jumat, 09 September 2016 – 06:46 WIB
Anggota Komisi XI DPR M Misbakhun. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR dari Partai Golkar, M Misbakhun menyatakan, pemerintah harus lebih kreatif di tengah kondisi perekonomian global yang masih berat. Menurut dia, target pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam RAPBN 2017 akan tercapai asalkan pemerintah kreatif dan semua mendukung kebijakan yang digulirkan.

Misbakhun mengatakan hal itu untuk menanggapi hasil rapat pembahasan asumsi makro RAPBN 2017 pada Rabu (7/9) di ruang rapat Komisi XI DPR. Dalam rapat itu disepakati bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi nasional pada angka 5,1 persen sebagaimana usulan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI).

BACA JUGA: Pertamina Kebut Proses Upgrade Kilang Balikpapan

Asumsi itu lebih rendah ketimbang yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam nota keuangan RAPBN 2017. Presiden sebelumnya di depan paripurna DPR pertengahan Agustus lalu menyodorkan asumsi pertumbuhan ekonomi di angka 5,3 persen.

Misbakhun mengatakan, jika pemerintah kreatif maka target pertumbuhan ekonomi pasti tercapai. "Harus kita sadari bahwa pertumbuhan ekonomi ini akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Tapi dengan program pembangunan yang kreatif, pemerintah juga akan mampu menciptakan lapangan kerja," katanya di DPR, Kamis (8/9).

BACA JUGA: Subsidi Solar Dipangkas!

Misbakhun menjelaskan, Menkeu SMI dalam raker dengan Komisi XI itu sempat menceritakan pengalamannya saat mengikuti KTT G-20 di Hangzhou, Tiongkok pada 4-5 September lalu. Dari cerita SMI, negara-negara anggota G20 memang menyoroti pelambatan pertumbuhan ekonomi selama tujuh tahun terakhir pasca-krisis 2008-2009.

Pelambatan ekonomi global itu diprediksi akan berlangung hingga 2017. Karenanya Misbakhun mengharapkan pemerintah juga semakin kreatif dalam memacu pertumbuhan ekonomi agar lebih berkualitas.

BACA JUGA: PGN Maksimalkan FSRU Lampung

"Pelambatan masih terjadi di perekonomian dunia dan sejak awal kita selalu membahas sentimen domestik. Karena itu, kreativitas kita akan menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi kita sebagaimana program-program ekonomi di APBN," katanya.

Lebih lanjut Misbakhun mengatakan, Indonesia dengan populasi sekitar 251 juta jiwa tentu memiliki potensi untuk mendorong konsumsi. Dengan adanya konsumsi, katanya, maka ekonomi akan bergerak.

Meski demikian ia tetap mewanti-wanti agar pemerintah berhati-hati. Karenanya, asumsi yang dipatok di APBN pun harus dikawal dengan baik.

“Asumsi makro ini bukan milik DPR atau pemerintah, melainkan milik negara. Ini harus bisa dibangun dengan baik," ujarnya.

Menurut Misbakhun, optimismenya tentang pertumbuhan ekonomi nasional juga didasari keyakinannya pada kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak. Sebab, asumsi di RAPBN 2017 belum mempertimbangkan target tax amnesty.

“Kalau tax amnesty tercapai di tahun 2016, maka akan ada tambahan likuiditas tambahan masuk. Begitu ada repatriasi, tentunya akan banyak karena investasi ini tidak di satu tempat,” ulasnya.

Sebelumnya, pemerintah dan DPR telah menyepakati beberapa asumsi makro dalam RAPBN 2017. Selain target pertumbuhan ekonomi yang disepakati pada angka 5,1 persen, kesepakatan lainnya adalah angka inflasi dipatok 4 persen, nilai tukar USD setara Rp 13.300, serta suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan sebesar 5,3 persen.

Kesepekatan lainnya adalah tingkat pengangguran di angka 5,6 persen, kemiskinan 10,5 persen, Gini Ratio 0,39, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,1.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persaingan tak Ketat, Okupansi Hotel Bintang 5 Paling Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler