Di tengah gelombang penolakan terhadap Nurdin Halid (NH) dan Nugraha Besoes (NB), di penghujung Ferbuari lalu muncul Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN)Anggotanya terdiri dari 83 pemilik hak suara dalam kepengurusan PSSI sendiri
BACA JUGA: Gus Dur Saja Disepak Muhaimin, Apalagi Cuma Saya
Pengurus Pengprov dan pengurus klub profesional di bawah naungan PSSI itu mendukung diturunkannya NH dan NB dari jabatannya.Duduk di kursi Ketua KPPN adalah Syachrial Damopolii, yang juga ketua Pengprov PSSI Sulawesi Utara
Sejak itu, genderang perang melawan Nurdin dan kroni-kroninya langsung ditabuh
BACA JUGA: Masih Memburu Keterlibatan Pejabat Lapas Lainnya
KPPN menuding Nurdin Halid dan kroninya aroganBACA JUGA: Napi Kendalikan Bisnis Narkoba dari Nusakambangan
Meski demikian, setiap langkah KPPN dikoordinasikan dengan Menpora dan KONI/KOI.Kongres tandingan sempat disuarakan KPPN untuk meredam arogansi PSSINamun niat tersebut terganjal surat FIFA yang hanya mengakui kongres versi PSSIAtas arahan Menpora, KPPN pun membatalkan niatnya itu dan siap bergabung dalam kongres yang digelar PSSI 26 Maret lalu di Pekanbaru, Riau.
Hanya saja, berbagai intrik dan indikasi kecurangan masih saja dilakukan NH dan NB beserta kroni-kroninyaHingga memaksa KPPN mengambil alih jalannya kongres pembentukan komite banding dan komite pemilihan yang sempat ricuh itu.
Apa sebenarnya keinginan KPPN sehingga getol mengusung penolakan atas Nurdin Halid Cs? Berikut wawancara wartawan JPNN, Budi Siswanto dengan Damopolii.
Apa tanggapan anda soal keputusan Menpora?
Yang dilakukan pemerintah melalui Menpora merupakan langkah untuk mengkomodir aspirasi masyarakatSaya sangat senang dan bahagiaSaya pun bangga karena ikut terlibat dalam upaya menjatuhkan Nurdin Halid dan Nugraha BesoesIni merupakan perjuangan demi perubahan dalam persepakbolaan nasional sehingga Nurdin harus legowo menerimanya.
Menpora telah berkali-kali memperingatkan PSSI untuk mengacu pada aturanAncaman ‘kartu merah’ juga berkali-kali diwanti-wantiTapi nyatanya Nurdin dan Nugraha tetap melakukan pelanggaran sehingga pantas diberi ‘kartu merah’.
Tapi, anda dan KPPN kabarnya masuk dalam skenario pemerintah yang ingin menjegal Nurdin CsBanyak kalangan menilai masalah PSSI dipolitisasi karena memang bisa menjadi alat politik yang efektif bagi yang berkepentingan?
Itu tidak benarKami murni terbentuk karena ingin ada perubahan di tubuh PSSIDengan kepemimpinan Nurdin terjadi banyak pelanggaran seperti pengaturan klasemenPengurus Pengprov, Pengcab atau pengurus PSSI daerah yang dianggap membangkang langsung disingkirkanYang kami lakukan hanyalah selalu berkoordinasi dengan pemerintah agar tak melenceng dari aturan.
Apa tanggapan anda soal KPPN yang juga dikatakan mendapat dukungan TNI dan diduga membawa kepentingan pemerintah?
Itu juga tidak benarItu hanya akal-akalan pengurus PSSI saja yang telah kalahIsu-isu seperti itu sengaja dihembuskan untuk merusak perjuangan kami menuju perubahan di dunia sepakbola nasionalSekali lagi tidak ada campur tangan pihak lain dalam perjuangan kami.
Pemilik suara yang melanjutkan kongres mengatakan kalau mereka bukan KPPNApa tanggapan anda?
Memang betulKPPN tak berhak melaksanakannya dan yang melanjutkan kongres di Pekanbaru adalah 78 pemilik hak suaraSaya tegaskan di sini KPPN itu bukan organisasi yang dibentuk di dalam PSSI, atau untuk menyaingi PSSIKPPN hanyalah wadah bagi para pemilik suara untuk bersatu menjatuhkan arogansi Nurdin dan NugrahaPada intinya, kami semua adalah pemilik suara sah PSSI.
Lalu apa yang telah dilakukan setelah melanjutkan kongres?
Kami langsung melaporkannya ke Menpora, KONI/KOI dan menyurat ke FIFA 28 Maret 2011Saat ini kami tinggal menunggu balasan dari FIFATapi dengan tidak diakuinya kepengurusan Nurdin saya yakin ketidakmampuan pegurus PSSI sudah jelas di hadapan FIFA.
Apa yang membuat anda berpikir kongres yang telah memilih anggota komite pemilihan dan komite banding itu sah?
Jadi beberapa saat menjelang kongres di langsungkan di Pekanbaru dimulai, kami mendapat pemberitahuan dari pihak keamanan kalau terjadi pembatalanTakut itu hanya akal-akalan dan PSSI tetap melaksanakan pemilihan sendiri diam-diam, 78 pemilik suara mendesak masuk ke dalam ruangan kongres.
Tapi setelah berhasil menerobos masuk ternyata memang benar ruangan kosong melompongDan kami pun berkoordinasi dengan anggota Exco PSSI, Bernard Limbong yang berada di sekitar lokasi kongresDan Limbong mengatakan pelaksanaan kongres diserahkan kepada pemilik suara.
Atas petunjuk Limbong itulah pemilik suara melanjutkan pelaksanaan kongresApalagi saat itu kami tak melihat ada Nurdin dan Nugraha di lokasi kongresPerwakilan FIFA yang ingin menghadiri kongres juga dihalang-halangi PSSI untuk ke lokasi.
Karena saat itu hadir 78 pemilik hak suara atau lebih dari 2/3 total pemilik suara PSSI maka kongres dapat dilanjutkanJadi semua dilaksanakan tetap mengacu pada aturan sehingga tak ada alasan untuk tidak mengakui keabsahan kongres.
Apa anda bisa menjamin kalau yang terjadi saat ini bisa membawa perubahan?
Setidaknya kita sudah memulai dengan menurunkan kepengurusan yang aroganItu memang harus dilakukan karena merupakan keinginan masyarakat pecinta sepakbola di negara iniLangkah selanjutnya adalah memilih kepengurusan yang benar-benar menginginkan kemajuan di dunia persepakbolaan nasionalTapi saya sangat yakin persepakbolaan kita akan menjadi lebih baik pascalengsernya Nurdin dan Nugraha.
Anda dikatakan bukan lagi ketua Pengprov PSSI Sulut?
Itu tidak benar karena saya sampai saat ini masih ketuaSeperti saya katakan tadi kalau itu hanya upaya Nurdin cs yang akan menyingkirkan siapapun yang menentangSaya selama ini selalu berseberangan, makanya dikatakan sudah bukan ketuaTapi, kongres di Pekanbaru lalu juga ikut menegaskan tidak ada perubahan pada kepengurusan yang diganti PSSITermasuk di Sulut saya dikukuhkan lagi sebagai ketua.(sto/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Presiden pun Saya Bisa
Redaktur : Tim Redaksi