jpnn.com, BANDUNG - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengunjungi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, Sabtu (5/8). Zulkifli berada di kota berjuluk Paris van Java itu dalam rangka sosialisasi Empat Pilar.
Zulkifli saat acara sosialisasi Empat Pilar di kantor MUI Bandung mengatakan, para pendiri bangsa telah meletakkan dasar-dasar negara sehingga Indonesia bertahan hingga saat ini. Menurutnya, dalam peletakan dasar negara itu ada kontribusi para ulama dan tokoh Islam.
BACA JUGA: Umat Islam Ingin Ganti Pancasila? Ketua MPR: Itu Gombal
"Ini fakta sejarah, Wahid Hasyim, Kahar Muzakir, Haysim Asy’ari. Peran umat Islam, ulama dicatat dengan tinta emas melalui fakta sejarah. Lahirlah Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika," ucap Zulkifli di depan peserta sosialisasi.
Ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menceritakan masa-masa krisis setelah proklamasi kemerdekaan RI ketika hasil Koferensi Meja Bundar (KMB) tidak diakui. Bahkan RI menjadi Republik Indonesia Sementara (RIS).
BACA JUGA: Ketua MPR: Hentikan Stigmanisasi Anti-Pancasila
Ketika itu, lanjut dia, Republik Indonesia hanya Yogyakarta saja. Wilayah lainnya menjadi federal.
Maka, terjadilah pemberontakan di mana-mana. Dalam posisi itu, tokoh Islam M Natsir menggalang Mosi Integral untuk mengembalikan Indonesia dari RIS menjadi RI.
BACA JUGA: Ketua MPR: Matahari Tak Pernah Ingkar Janji
"Dia disebut sebagai proklamator kedua negeri kita. Kembali ke NKRI, baru ada lagi NKRI pada 7 Agustus 1950," jelas dia.
Natsir, kata Zulkifli, merupakan tokoh Islam dari Masyumi. Karena itu Zul meyakini ulama saat ini tidak mungkin berencana mengganti ideologi negara.
"Apakah tokoh-tokoh ulama, tokoh-tokoh Islam ingin NKRI diganti? Tidak mungkin. Fitnah itu kalau ada yang mengatakan bahwa ulama ingin merubah Pancasila," tegas dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidayat Nur Wahid: Fitrahnya Umat Islam Menjaga NKRI
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam