Yandi Sofyan, Pemain Indonesia Yang Menguasai Beberapa Bahasa

Karena Lama Bermain di Luar Negeri, Sempat Jadi Penerjemah

Senin, 16 Februari 2015 – 06:25 WIB
Yandi Sofyan. FOTO: dok/jpnn

jpnn.com - TAK banyak pemain sepak bola Indonesia yang menguasai bahasa asing. jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Nah, salah satu yang menguasai multi bahasa saat ini adalah Yandi Sofyan.

Pemain Persib Bandung itu bisa jadi lebih bertalenta dalam urusan bahasa dibanding pemain lain. Pasalnya, saat ini Yandi mampu menguasai tiga bahasa mayor yang banyak digunakan di dunia : Bahasa Inggris, Latin, dan Prancis.

BACA JUGA: Kisah Aldi Novrudi, Mantan Pencandu Kini jadi Konselor Rehabilitasi Narkoba

Bagaimana cerita Yandi bisa menguasai bahasa-bahasa itu? Kesempatan pemain 22 tahun itu untuk merumput di beberapa negara berbedalah yang mengasah kemampuan bahasanya.

Adik mantan pemain Timnas Zainal Arief itu memang termasuk beruntung bisa belajar sepak bola di Uruguay, Belgia, sampai Australia. Di negara-negara itu, bahasa resmi yang digunakan berbeda-beda, sehingga mau tak mau, sebagai alat komunikasi Yandi belajar bahasa setempat.

BACA JUGA: Kisah Pro Duta Sepulang dari Viareggio Cup 2015 di Italia

"Mau tidak mau, saat memperkuat tim di negara tertentu, ya kita harus belajar bahasa disana. Saya bersyukur bisa menguasasi beberapa bahasa," terangnya saat dihubungi, Minggu (15/2).

Bagi Yandi, manfaat menguasai beberapa bahasa itu bukan hanya untuk saat ini. Tapi, dia yakin nantinya kemampuan berbahasanya akan memberikan keuntungan tersendiri.

BACA JUGA: Kisah Mantan Pecandu Narkoba, Sempat jadi Preman, Hendak Bunuh Pacar

"Waktu di Uruguay, Belgia, dan Australia. Saya sempat kursus, ya agar bisa," terang pemain kelahiran Garut, Jawa Barat tersebut.

Keyakinan Yandi memang sempat terbukti. Saat pemain asal Uruguay Nicolas Vigneri menjalani seleksi di Persib, dia didapuk menjadi penerjemah pemain berbahasa latin tersebut.

Proses itu bukan beban, eks pemain Timnas U-23 itu justru senang karena kemampuan bahasanya terus terasah. Dengan begitu tak hilang dan bisa terus nempel kemampuan bahasa itu.

Yandi memang banyak merumput di luar negeri dibanding di Indonesia. Pada masa 2007-2011, dia memperkuat tim Deportivo Indonesia. Ini adalah tim yang dibuat dengan membawa pemain dari Indonesia berkompetisi disana. Lebih dikenal dengan tim SAD.

Pada 2011-2012, Yandi sempat memperkuat CS Vise di Belgia. Disana, Yandi belajar berbahasa Prancis. Kemudian, terakhir pada 2014 dia memperkuat Brisbane Roar Australia sehingga membuatnya mau tak mau belajar bahasa Inggris.

"Agar bisa terus terasah, saya biasanya memperbanyak komunikasi dengan pemain asing. Dengan Makan Konate saya menggunakan bahasa Prancis. Dengan Vladimir saya komunikasi dengan bahasa Inggris. Ini memang cara saya agar nggak hilang," ungkap dia. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kami Reuni di Kamar Jenazah...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler