Yang Dibunuh Siswa SMA Ternyata Yatim Piatu

Kamis, 16 Juni 2016 – 18:10 WIB
JDG tersangka pembunuhan Marhaposan.Foto: Metro Siantar/dok.JPNN.com

jpnn.com - SIMALUNGUN – Rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Marhaposan Siahaan, dengan tersangka JDG (16), siswa SMA di Pematang Siantar, Sumut, digelar kemarin (15/6).

Keluarga korban tampak marah besar kepada JDG pada saat pelaksanaan rekonstruksi yang berlangsung di Mapolres. Seratusan warga dan keluarga korban terlihat menyaksikan adegan demi adegan yang diperagakan.

BACA JUGA: Anak Durhaka! Aniaya Ibu Demi Sabu

Pada saat JDG digiring ke lokasi rekonstruksi dari ruang tahanan, salah seorang keluarga korban sempat meludahi JDG sambil mengumpat.

“Dasar bab* kau,” ujar wanita yang mengaku boru Garingging itu dengan rawut wajah emosi.

BACA JUGA: Pengakuan Siswa SMA Pembunuh Marhaposan

Saat diwawancarai Metro Siantar (Jawa Pos Group), Henny br Garingging yang mengaku tante korban mengaku sangat merasa kehilangan atas kepergian Marhaposan Siahaan. 

Dia mengungkapkan, mereka sangat kesal atas tindakan JDG yang telah membunuh Marhaposan. “Emosilah lihatnya. Lihatlah tadi peragaannya itu. Sadis kali. Pembunuh berdarah dingin itu,” katanya.

BACA JUGA: Warung Nasinya Dipaksa Tutup, Kakek Ini Pilih Jadi Bandar Judi

Henny menambahkan, sikap keluarga korban saat ini meminta aparat penegak hukum agar pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku. 

“Harus seimbang lah sama perbuatannya. Jangan karena di bawah umur dikasih keringanan. Lihatlah tadi cara pembunuhan itu. Dia harus dihukum seberat-beratnya,” ungkap Henny diamini sejumlah keluarga korban lainnya saat ditemui seusai rekonstruksi di Mapolres.

Sementara, Ruslina br Purba mengungkapkan bahwa Marhaposan Siahaan merupakan seorang anak yatim piatu. Nasib Siahaan - ayah Marhaposan- sudah meninggal sekira 20 tahun yang lalu. Sementara, ibunya, Tini br Saragih baru saja meninggal pada bulan Desember tahun 2015 lalu. 

“Dulu dia bekerja di Batam. Karena ibunya meninggal, makanya dia pulang ke kampung ini,” ujar Ruslina yang juga mengaku keluarga Marhaposan, sambil menambahkan bahwa Marhaposan adalah anak yang baik. (jos/mscom/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 8 Tahun Beroperasi, Hipnotis 100 Korban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler