jpnn.com - PONTIANAK - Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar di Kota Pontianak dan Kubu Raya menekukan ratusan hewan kurban yang tidak memenuhi kelayakan dan syarat untuk dikurbankan.
“Di Kota Pontianak yang diperiksa 415 sapi dan 176 kambing. Sementara di Kubu Raya yang diperiksa 117 ekor sapi dan kambing 57 ekor,” kata Abdul Manaf Mustafa, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalbar, Kamis (8/9).
BACA JUGA: Kasihan! Ibu Rumah Tangga Makin Sulit Atur Duit
Di Kota Pontianak, hewan kurban sapi hanya 322 layak potong. Sedangkan kambing hanya 51 ekor. Begitu juga di Kubu Raya, sapi yang sehat dari hasil pemeriksaan petugas hanya 75 ekor. Sedangkan kambing hanya 33 ekor yang memenuhi syarat.
Petugas mengalami kendala karena beberapa pedagang tidak mau hewannya diperiksa dengan berbagai macam alasan. Di Kota Pontianak ada tiga kawasan.
BACA JUGA: Tak Terima Diejek Orangutan, Andi Nekat Membakarnya Hidup-hidup
“Kita minta Wali Kota Pontianak melarang pedagang itu menjual hewan kurban, baik kambing maupun sapi. Alasannya jelas, karena tidak mau diperiksa. Sementara ini menyangkut kesehatan dan kesalamatan orang, termasuk memenuhi persyaratan agama,” tegas Manaf.
Manaf mengimbau masyarakat memilih dan membeli hewan kurban yang sudah disertifikasi petugas. Hewan yang sudah diperiksa akan diberikan tanda layak untuk kurban.
BACA JUGA: Ya Tuhan! Sejak Kelas 3 SD, Bunga Jadi Budak Seks Ayah
“Kalau tidak ada tanda jangan dibeli. Begitu juga petugas masjid, dapat memberitahu calon yang mau berkurban. Apabila ada hewan tidak memenuhi usur sebagai hewan kurban, jangan diterima,” ujar Manaf.
Kegiatan serupa juga dilakukan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang Yusnita Fitriadi. Dia menerjunkan belasan petugas kesehatan hewan, melakukan pemeriksaan hewan kurban.
“Kami menerjukan sebanyak 15 petugas yang tersebar di lima kecamatan untuk memeriksa hewan kurban, baik sebelum dan sesudah pemotongan hewan kurban,” ujar Yusnita. (rk/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara Mau Enaknya Aja, Kasus Perceraian Jadi Tinggi
Redaktur : Tim Redaksi