Yasonna Laoly Dianggap Coreng Nama Besar Megawati

Minggu, 15 Maret 2015 – 10:34 WIB
Menkumham, Yasonna Laoly. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute Kajian Informasi Terpadu Nusantara, Samson Tanjung menilai, keputusan Yasonna Laoly selaku Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) mengesahkan kepengurusan Golkar hasil Munas Ancol dianggap mencoreng nama besar PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri.

Sebab menurut dia, dengan meminta penyusunan kepengurusan hasil munas Ancol Partai Golkar secara selektif, Menkumham sudah melewati fungsi utamanya. Selain itu, Samson menilai Yasonna sudah menjadikan kementerian yang dipimpinnya sebagai alat kekuasaan dan alat politik.

BACA JUGA: Jokowi Tertarik dengan Batu Akik Ini, tapi...

"Karena itu, akal sehat seorang Yasonna Laoly perlu dipertanyakan. Sebab dia sendiri berasal dari partai yang pernah berjuang karena ditindas oleh penguasa zaman orde baru hingga menjadi PDI Perjuangan. Perbuatan Yasonna Laoly sudah mencoreng nama besar PDI Perjuangan dan Megawati Soekarnoputri sebagai tokoh yang pernah melawan teror dan penindasan penguasa terhadap Megawati dan partai pada waktu itu hingga jatuh korban jiwa," beber Samson dilansir Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com), Minggu (15/3).

Dia juga mengatakan, blunder Menteri Yasonna justru akan membuat hubungan Koalisi Merah Putih dan Presiden Jokowi tidak harmonis.

BACA JUGA: Dolar Merajalela, Potensi Gagal Bayar Biaya Haji Kian Besar

"Jika memang Jokowi tidak dilaporkan terlebih dulu terkait surat Menkumham pada pengurus DPP Partai Golkar versi Ancol, sebaiknya Yasonna Laoly dicopot saja.

Tetapi Jika Jokowi mengetahui dan justru memerintahkan Yasonna Laoly untuk mengesahkan kepengurusan Golkar di bawah Agung Laksono, maka pelengseran pemerintahan Jokowi- JK akan terjadi," tandas Samson.(rus/rmol/jpnn)

BACA JUGA: Adik Amrozi: Bendung WNI Gabung ISIS Lebih Gampang daripada...

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Kubu Djan Faridz Pastikan Hak Angket untuk Yasonna Tetap Jalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler